38.000 Jemaah Haji Sudah Tiba di Indonesia

VIVAnews - Sebanyak 38.080 jemaah haji atau 19.81 persen dari total 192.178 jemaah, dilaporkan telah kembali ke Indonesia dengan selamat. Sisa jumlah lainnya masih berada di Arab Saudi.

Seperti dilansir TvOne, Sabtu, 20 Desember 2008, data tersebut berdasarkan laporan sistem komputerisasi haji terpadu mengenai pergerakan jemaah haji Indonesia sampai pukul 02.00 WIB.

Jemaah yang masih berada di Arab Saudi itu tersebar di tiga tempat. Mereka tersebar di Mekah sebanyak 124.605 jemaah, 14.201 jemaah di Madinah. Sisanya masih berada di Jeddah menunggu pemulangan ke tanah air sebanyak 11.441 jemaah.

"Semua arus pergerakan jemaah akan disesuaikan dengan jadwal yang telah dibuat sebelumnya. karena masing-masing jamaah kan sudah dijadwal berapa hari di Mekah dan berapa hari di Madinah," kata Wakil Kepala Daerah Kerja Jeddah bidang Pemulangan Jemaah Haji, Cepi Supriyatna.

Sedangkan hingga hari ke ke 45, jumlah jemaah haji Indonesia yang wafat di tanah suci Arab Saudi mencapai 305 orang. Dari jumlah tersebut, 117 jemaah haji meninggal di pemondokan.

Sebanyak 90 jemaah meninggal di berbagai rumah sakit di Arab Saudi dan 72 jemaah meninggal di BPHI (Daker). sisanya meninggal tersebar di mesjid, pesawat, bandara dan lain-lain.

Data sistem komputerisasi haji hari Jumat, 19 Desember sampai pada pukul 02.00 WIB, menyebutkan, dari jumlah 305 jemaah yang meninggal itu kebanyakan disebabkan oleh penyakit sistem sirkulasi dan pernafasan sebanyak 280 jemaah. Sisanya meninggal akibat infeksi, neoplasma, trauma dan lain sebagainya.

Dari jumlah 305 jemaah yang meninggal ini, 225 jemaah meninggal selama berada di Mekah saat puncak haji. Komposisi jemaah haji yang meninggal antara laki-laki dan perempuan menunjukkan: 199 laki-laki dan 106 perempuan.

Waktu Idel untuk Kencing Setiap Hari, Laki-laki Harus Tahu Agar Prostat Tetap Sehat
VIVA Otomotif: Ilustrasi pelumas atau oli

Kementerian Perdagangan dan Penegak Hukum Diminta Lebih Tegas Tangani Peredaran Oli Palsu

Terkait hal tersebut, pihak PB KAMI mendesak Kementerian Perdagangan segera melakukan pengecekan kembali perizinan serta menutup pabrik pabrik yang memproduksi oli palsu.

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024