VIVAnews – Sekretaris Suryani Institute for Health, dr. Cokorda Bagus Jaya Lesmana memperkirakan terdapat tujuh ribu penduduk di Bali mengalami gangguan jiwa. Sebagian besar dari mereka, kata dia, tidak mendapat penanganan serius.
“Masih adanya anggapan di masyarakat kalau gangguan jiwa merupakan kutukan Tuhan dan penyakit yang sulit untuk disembuhkan,” kata Bagus di Wantilan Dewan Perwakilan Rakyat Bali, Sabtu 20 Desember 2008.
Menurut Bagus, penduduk tidak waras itu tersebar di berbagai daerah. Di antaranya ditemukan di Karangasem sebanyak 895 orang. Kata Bagus, rata-rata sudah menderita lebih dari lima tahun.
Kasus ini, kata dia, sudah dibicarakan dengan pemerintah Bali. “Bahkan Bupati Buleleng sendiri mengatakan kalau temuan itu hanya sebagian kecil yang tercecer dari yang sudah dilakukan pemerintah daerah,” kata Bagus.
Dari temuan 895 orang di Karangasem, terdapat 25 orang yang mengalami pemasungan. Alasannya, kata Bagus, kesulitan mencari pengobatan tidak mempunyai dana untuk itu.
Menurut Bagus bila kasus ini tidak ditangani serius, maka dapat mempengaruhi kesehatan keluarga dan masyarakat sekitar. Padahal, kata dia, seandainya kasus ini ditangani secara benar, mereka dapat hidup secara normal.
Laporan: Wima Saraswati/Bali