Sinarmas: Soal Sarijaya Belum Ada Keputusan

VIVAnews - Sinarmas Group masih mempertimbangkan tawaran PT Sarijaya Permana Sekuritas untuk membeli perusahaan sekuritas itu. Namun, hingga kini, manajemen Sinarmas belum memberikan keputusan apa pun.

"Waktu itu mereka memang pernah presentasi. Tapi, kami belum memutuskan apakah akan membeli atau tidak," kata Head of Corporate Communications and Public Relations Sinarmas Group, Yan Partawijaya, kepada VIVAnews di Jakarta, Jumat 9 Januari 2009.

Menurut dia, Sinarmas sudah memiliki perusahaan efek, yakni PT Sinarmas Sekuritas. Selain itu, Sinarmas masih memfokuskan pada agenda perseroan lainnya. "Masih banyak pekerjaan lain yang harus kami selesaikan. Apalagi, kami juga belum tahu persis mengenai Sarijaya," ujar dia.

Yan mengakui, tawaran tersebut disampaikan setelah muncul kasus Sarijaya. "Belum lama, sekitar dua hingga tiga hari lalu," katanya.

Sementara itu, Direktur Utama PT Sinarmas Sekuritas, Kokaryadi Chandra, ketika dikonfirmasi belum dapat memberikan penjelasan. "Maaf, saya masih meeting," kata dia kepada VIVAnews, Kamis 8 Januari 2009.

Sebelumnya, PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menerima minat dua hingga tiga investor baru untuk mengambil alih Sarijaya Permana Sekuritas. Meski demikian, BEI belum memutuskan apakah perusahaan efek tersebut akan segera dijual kepada investor baru.

Direktur Utama BEI, Erry Firmansyah, mengatakan, calon investor baru tersebut telah menghubungi manajemen BEI. “Ada sekitar dua atau tiga investor yang menghubungi saya dan menyatakan minatnya mengambil alih Sarijaya,” kata dia di gedung bursa efek, belum lama ini.

Erry menambahkan, belum adanya keputusan menjual Sarijaya oleh BEI dipicu oleh proses verifikasi yang masih dilakukan tim Self Regulatory Organizations (SRO) terhadap Sarijaya.

Sementara itu, calon investor yang telah menyatakan minat untuk membeli Sarijaya adalah Vier Jamal. Calon investor itu akan mengambil alih 100 persen saham Herman Ramli di Sarijaya Permana Securities.

"Kami menyadari ini bukan masalah biasa," ujar Vier Jamal kepada pers di Jakarta, Rabu, 7 Januari 2008. Namun, dia memutuskan membeli Sarijaya untuk keperluan bisnisnya. "Kami akan tetap mempertahankan industri di Sarijaya."

Dia mengaku telah menyiapkan dana sebesar Rp 250 miliar untuk recovery dan Rp 150 miliar guna ekspansi.

Sosok Pria yang Ikut Terseret Kasus Narkoba Chandrika Chika, Ternyata Bukan Orang Sembarangan
Forum on “Expansion of Job Opportunities in Japan for Indonesia Resources”

Siapkan Tenaga Kerja yang Kompeten, Kemnaker Ajak Jepang Investasi Pelatihan Bahasa

Kemnaker mengajak pemberi kerja Jepang untuk berinvestasi dalam memberikan pelatihan bahasa Jepang bagi kandidat SSW Indonesia.

img_title
VIVA.co.id
24 April 2024