KM Teratai Prima Tenggelam

103 Orang Tidak Ada dalam Daftar Penumpang

VIVAnews - Pemerintah menemukan ada dugaan kelalaian manifes jumlah penumpang Kapal Motor (KM) Teratai Prima yang tenggelam di Perairan Majene, Sulawesi Barat. Pemerintah pusat juga mengungkapkan bahwa peralatan standar keamanan tidak memenuhi syarat di kapal yang tercatat mengangkut 250 orang itu.

"Dari posko Pare-Pare (Sulawesi Selatan) dan Majene ada 103 orang yang tidak ada dalam manifes," ujar Menteri Perhubungan Jusman Syafii Djamal yang mendampingi Presiden Yudhoyono meninjau lokasi banjir di Kantor Dinas Pekerjaan Umum, Jatibaru, Jakarta Pusat, Rabu, 14 Januari 2009.

Guru dan IRT Jadi Korban Pinjol Ilegal Terbanyak, OJK: Cek Legalitas dan Logis Sebelum Pinjam

Jumlah tersebut didapat berdasarkan laporan masyarakat yang mengaku kehilangan anggota keluarganya. Mereka yang melapor mengaku anggota keluarganya itu menjadi penumpang KM Teratai Prima.

Maka itu, pemerintah akan terus melakukan investigasi secara menyeluruh dalam kasus tenggelamnya KM Teratai Prima. Menurut Jusman, pemerintah tidak ingin terjadi lagi kasus serupa karena operator pelayaran yang tidak mengindahkan imbauan pusat.

Berdasarkan data manifes disebutkan jumlah penumpang mencapai 250 orang belum termasuk anak-anak di bawah umur. Kapasitas maksimum penumpang disebutkan mencapai 300 orang. Selain itu, kapal maut itu juga mengangkut sekitar 200 ton barang-barang milik penumpang. "Ada kemungkinan nama-nama yang ada di manifes itu tidak sama dengan yang disebutkan keluarga," ujar Jusman.

Saat ini, fokus pemerintah adalah pencarian para korban yang didukung TNI dan Polri. Para korban yang selamat itu karena terseret ombak sejauh 40 mil sehingga terdampar di pulau-pulau kecil.

Kapal Motor (KM) Teratai Prima terbalik hari Minggu, 11 Januari 2009 sekitar jam 04.00 dinihari di sekitar peraiaran Baturoro, 50 kilometer dari perairan Majene. Kapal tersebut tenggelam, setelah sebelumnya dilaporkan dihantam angin taifun.  

Sementara itu, hingga siang ini, data dari Posko Parepare, jumlah korban yang ditemukan 37 orang, dua diantaranya ditemukan telah meninggal dunia, dan seorang perempuan.

Rendahnya Literasi Keuangan Picu Meningkatnya Korban Pinjol Ilegal
Sistem Tata Surya.

NASA Sebut Ada Lebih dari 5.000 Planet di Luar Tata Surya, Begini Penjelasannya

 NASA telah mengumumkan keberadaan lebih dari 5.000 planet di luar Tata Surya kita, secara tepatnya 5.005 planet, yang sekarang tercatat dalam arsip eksoplanet mereka.

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024