Stimulus AS Tak Ubah Sistem Pasar Bebas

VIVAnews - Menteri Keuangan Amerika Serikat Tim Geithner meyakinkan para menteri negara G7 bahwa paket stimulus ekonomi sebesar US$787 miliar tidak akan mengubah komitmen AS terhadap sistem ekonomi pasar bebas.

"Bersama-sama kita harus mempertahankan sistem ekonomi pasar bebas. Sebab, situasi saat ini menghadirkan tantangan global dan kita harus bekerja sama menyelesaikannya," kata Geithner dalam pertemuan menteri keuangan negara-negara G7 di Roma, Italia, Sabtu, 14 Februari 2009 seperti dimuat laman stasiun televisi CNN.

Menurut Geithner, investasi pemerintah dan pemotongan pajak yang diatur dalam undang-undang paket stimulus ekonomi Amerika yang disetujui Kongres, Jumat (13 Februari 2009), justru merupakan pintu  menciptakan lapangan kerja baru dan mengembalikan pertumbuhan ekonomi. "Amerika akan memulai reformasi sistem finansialnya, sehingga tidak akan menghadapi krisis lagi," ujarnya.

Pembangkangan Terhadap UU Telekomunikasi, Pengusaha Ilegal Ini Diancam Hukuman Pidana

Para menteri keuangan dalam pertemuan itu juga menyerukan agar negara-negara G7 tidak mengeluarkan kebijakan proteksionis dalam menghadapi krisis ekonomi global.

Tuan rumah pertemuan itu, Menteri Keuangan Italia Giulio Tremonti mengatakan menteri-menteri keuangan negara G7 setuju menolak bantuan yang bersifat menyuapi pelaku bisnis namun tidak memperbaiki keadaan.

Pasalnya, kata dia, kebijakan proteksionis justru akan memperburuk keadaan perbankan, finansial, dan ekonomi secara keseluruhan. "Kebijakan seperti ini merupakan ancaman perekonomian global, bukan hanya perekonomian yang bergantung pada pendapatan ekspor," ujar Tremonti.

Negara pengekspor seperti Jerman dan Jepang, juga sangat mendukung penolakan itu. Menteri Keuangan Jerman Peer Steinbrueck mengatakan, 40 persen pengeluaran Jerman ditunjang industri ekspor. "Maka kami sangat terpengaruh resesi global," kata dia.

Pertemuan itu sendiri merupakan lanjutan tindakan penyelamatan ekonomi yang sudah dilakukan sejumlah negara, seperti memberi paket stimulus dan menyehatkan aset buruk. Namun, belum ada keputusan mengenai langkah konkret yang akan dilakukan bersama.

"Banyak upaya sudah dilakukan dan sekarang reaksi pasar sudah lebih baik," kata Perdana Menteri Luxembourg Jean-Claude Juncker, yang hadir sebagai perwakilan 16 negara pengguna mata uang euro.

Setelah pertemuan tersebut, para menteri keuangan dari Amerika, Jerman, Jepang, Prancis, Italia, Inggris, dan Kanada akan menyusun prinsip-prinsip transparansi sistem ekonomi selama empat bulan. Hasilnya akan dipresentasikan pada pertemuan G8 di Sardinia, Juli mendatang.

KPK Eksekusi Sanksi Etik Eks Karutan Achmad Fauzi soal Kasus Pungli
Ilustrasi aparatur sipil negara atau ASN

Wow, Pegawai ASN yang Pindah ke IKN Bakal Dapat Satu Unit Apartemen Layak Huni

Sebagai informasi dari keterangan, pegawai ASN yang nantinya berhak mendapatkan satu unit apartemen tersebut mereka yang menjabat sebagai eselon I di kementerian/lembaga.

img_title
VIVA.co.id
18 April 2024