Pemimpin Dunia Bahas Krisis pada 15 November

VIVAnews - Para pemimpin dunia akan bertemu pada 15 November 2008 di Washington, Amerika Serikat, membahas krisis keuangan dunia. Menurut Juru Bicara Gedung Putih, Dana Perino, pertemuan pertama dari serangkaian pertemuan ini ditekankan pada penyebab-penyebab krisis keuangan, respons global dan prinsip-prinsip yang harus jadi panduan melakukan perubahan.

Pertemuan ini akan dihadiri pemimpin Jepang, Inggris, Prancis, Jerman, Italia, Kanada, Amerika Serikat, Uni Eropa, Cina, Brasil, India, Rusia, Korea Selatan dan beberapa negara ekonomi maju lainnya. Perino juga menyatakan, Gedung Putih akan meminta masukan dari pemenang Pemilihan Presiden Amerika Serikat yang nanti akan menduduki kursi mulai 20 Januari 2009.

Negara-negara yang hadir dalam pertemuan datang dengan pendekatan-pendekatan berbeda untuk menangani krisis. "Saya tak percaya Anda akan punya detail yang akan dibawa ke pertemuan ini dalam hal semuanya akan setuju," kata Perino.

Kolapsnya sistem keuangan Amerika membuat pasar keuangan dunia terguncang tak terkecuali Eropa. Presiden George W Bush kemudian mendukung langkah-langkah negara Eropa untuk memperbaiki pasar uang dan mencoba mendengarkan pikiran-pikiran negara-negara berkembang dan maju. Pertemuan Washington ini dilakukan setelah Bush bertemu Presiden Prancis Nicolas Sarkozy dan Presiden Komisi Uni Eropa Jose Manuel Barroso pada minggu lalu.

Perino menyebutkan, pertemuan ini belum tentu menghasilkan suatu kesepakatan atau aturan. Tugas pertemuan ini yang jelas untuk menemukan penyebab krisis untuk disampaikan ke ahli-ahli keuangan di negara masing-masing untuk direspons. "Banyak pekerjaan akan dilakukan di tahap tugas kerja," kata Perino.

Untuk diketahui, pertemuan ini berlangsung 11 hari setelah hari pemungutan suara di Amerika Serikat. Kedua calon presiden, Barack Obama dan John McCain, telah diberitahu mengenai pertemuan ini. Namun Obama menyatakan belum tentu akan mendatangi pertemuan itu karena "Amerika hanya punya satu presiden di satu waktu." Jika pun Obama menang, baru pada 20 Januari 2009 resmi menjabat sebagai presiden.

Pemimpin mayoritas Senat, Harry Neid, mengatakan pertemuan ini sebagai langkah positif dan konstruktif. "Saya berharap pertemuan ini tidak hanya menghasilkan langkah-langkah mengatasi krisis ekonomi dunia namun juga mulai membuat sistem keuangan internasiol lebih kuat dan lebih aman," katanya.

Sementara, Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-bangsa, Ban Ki Moon, yang diundang hadir menyatakan akan datang dalam pertemuan itu. (AP)

Berlaku Progresif, Perjanjian Ekstradisi Indonesia-Singapura Bakal Libas 31 Pelaku Tindak Pidana
Motor Honda BeAT di IMOS 2022

Honda BeAT Jadi Incaran Maling bukan karena Tidak Aman

Honda BeAT sebagai sepeda motor  jenis skuter matik terlaris di Indonesia, kerap jadi sasaran pencurian kendaraan bermotor. Salah satu faktor yang dianggap banyak orang m

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024