VIVAnews - Perempuan Jerman, Petra Odebrecht, akan diperjuangkan Partai Demokrasi Pembaruan (PDP) untuk menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat. Namun, terlepas dari berhasil atau tidak dalam Pemilu nanti, Odebrecht akan diangkat menjadi pengurus di Pimpinan Kolektif Daerah Bali.
"Mudah-mudahan suaranya bisa sampai. Tapi yang pasti, next step-nya jadi pengurus Pimpinan Kolektif Daerah Bali," ungkap Ketua bidang Hubungan Masyarakat PDP, Mahrus Ali, dalam perbincangan dengan VIVAnews, Jumat, 31 Oktober 2008.
Petra Odebrecht baru menjadi kader PDP sejak tahun 2006 lalu. Namun meski sudah hampir 2 tahun aktif, Odebrecht belum menjadi pengurus partai. Sehingga, dalam penomorurutan calon, Odebrecht belum diprioritaskan seperti pengurus atau pendiri partai.
Petra Odebrecht berada pada nomor urut 5 (bukan nomor 4 seperti disebutkan Mahrus sebelumnya) dalam daftar calon tetap, sehingga kansnya untuk masuk Senayan agak kecil.
Apalagi PDP, menurut Mahrus, tidak menggunakan sistem suara terbanyak yang dianut beberapa partai seperti Golkar dan Partai Amanat Nasional.
PDP mengacu pada Undang-undang Pemilu yang mengatur calon yang memenuhi minimal 30 persen suara untuk satu kursi akan diprioritaskan masuk parlemen. "Jika tidak ada yang sampai, ya semua suara mengalir berdasarkan nomor urut, kecuali ada yang mengundurkan diri," kata Mahrus.
Odebrecht yang dilahirkan di Hamburg, Jerman, sudah belasan tahun menetap di Bali. Sejak tahun 1992, pengusaha di bidang pariwisata dan aktivis lembaga swadaya masyarakat ini sudah memiliki kewarganegaraan Indonesia.