BI: Tak Ada Dasar BI Rate Ketatkan Likuiditas

VIVAnews - Bank Indonesia meyakinkan tidak ada yang perlu dikhawatirkan soal likuiditas meski suku bunga acuan tetap dipertahankan di posisi 9,5 persen. Otoritas moneter memastikan akan mengelola likuiditas secara baik.

Setiap hari, imbuh Boediono, bank sentral melakukan operasi pasar terkait likuiditas, seperti dalam bentuk open market operation. "Atau kita buka window dan lain-lain, itu semua untuk kebutuhan likuiditas. Jadi ini memang dua-duanya jalan," kata Boediono di Jakarta, Jumat 7 November 2008.

Karena itu, dia mengatakan, "Ttidak ada alasan bahwa BI rate memperketat likuiditas dan lain-lain." Sebab operasi likuiditas dilakukan dari hari per hari dan minggu per minggu lewat lelang Sertifikat Bank Indonesia (SBI). Itu dilakukan untuk menginjeksi likuiditas. "Kita harapkan ada pengaruhnya," kata dia.

BI rate merupakan instrumen jangkar jangka menengah yang diarahkan bank sentral untuk menyeimbangkan inflasi, neraca pembayaran dan pertumbuhan ekonomi. "Itu dibuat sedemikian rupa sehingga kita mempunyai posisi ke arah sana. Itu kan ada sasaran-sasarannya," kata dia.

Keluhan sentor rill, imbuh dia, lebih disebabkan situasi pasar dunia yang juga berpengaruh ke Indonesia. Misalnya harga komoditi yang anjlok tajam, sehingga menyebabkan likuiditas dolar menjadi langka. "Itu bukanhanya di Indonesia tapis emua negara," katanya.

Timur Tengah Memanas, Australia Peringatkan Warganya Segera Tinggalkan Israel
Toyota Land Cruiser 250

Terpopuler: Harga Toyota Fortuner Hybrid, Land Cruiser Tangguh Versi Murah

Berita yang membahas mengenai harga Toyota Fortuner Hybrid dan Land Cruiser tangguh versi murah, banyak sekali pembacanya sehingga jadi terpopuler di kanal VIVA Otomotif.

img_title
VIVA.co.id
20 April 2024