VIVAnews - Bank Century merupakan bank pertama yang mengajukan pendanaan darurat pasca dikeluarkannya Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang Jaring Pangaman Sektor Keuangan (JPSK). Bank Indonesia kini mengawasi ketat bank yang sebelumnya sempat bermasalah dalam kliring itu.
Ketika dikonfirmasi soal pengawasan khusus, Direktur Penelitian dan Pengaturan Perbankan BI Halim Alamsyah di Jakarta, Jumat 14 November 2008 tidak bisa memastikan. Ia hanya mengatakan, pada dasarnya otoritas moneter mengawasi seluruh kegiatan bank.
Untuk Century bisa saja pengawasan dilakukan lebih ketat lagi jika bank ini mengajukan fasilitas darurat. "Itu kan uang negara," kata Halim. Namun saat dicecar, ia tetap tidak menyebutkan secara rinci apakah bank ini masuk dalam pengawasan khusus atau tidak.
Yang pasti Bank Indonesia biasanya akan menempatkan orangnya di bank yang diawasi. "Ya, otomatis kalau dia dapat pinjaman jangka pendek, dia akan lebih sensitif," ujar Halim.
Pihak bank biasanya mengajukan pinjaman darurat karena sulit mendapatkan pendanaan dari Pasar Uang Antar Bank (PUAB). Padahal PUAB sebetulnya cukup likuid.
Ia menambahkan saat ini di PUAB memang terjadi arus segmentasi sehingga menyebabkan bank agak sulit mendapatkan pendanaan. Bank sentral berjanji akan lebih aktif lagi menjaga kondisi pasar agar hal ini tidak terulang. Misalnya melalui repo untuk jangka pendek dan FPJP untuk jangka panjang.
Otoritas moneter juga mengimbau agar bank meningkatkan pengelolaannya agar pendanaan bank lebih kuat. Terkait utang, misalnya, bisa saja terjadi kredit yang jatuh tempo tidak sesuai dengan besaran utangnya. "Misalnya manajemen harus menjawab kenapa terjadi ketidakcocokan jatuh tempo yang harus dia bayar," ujar Halim.
Persoalan likuiditas yang terjadi pada satu bank biasanya dapat terdeteksi di PUAB. Namun untuk kasus Century tidak terlihat ada masalah di PUAB dan masih cenderung aman.
Soal rumor bank terlalu banyak bermain valuta asing, Halim mengaku tidak tahu. Yang ia tahu loan to deposit ratio (LDR) dan kredit bermasalah bank termasuk rendah.
PDIP Bisa jadi Oposisi, Bantu Pemerintah Mengkoreksi Bukan Saling Berhadapan
Sikap politik PDIP yang saat ini ditunggu-tunggu, apakah memilih menjadi oposisi dari pemerintahan Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka, atau ikut masuk di dalamnya.
