VIVAnews - Seratus warga yang tergabung dari Forum Masyarakat Terancam (Format) yang mendiami kawasan bantaran Kali Buaran, Duren Sawit, Jakarta Timur berunjuk rasa di depan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah DKI di Jalan Kebon Sirih Jakarta Pusat, Senin, 24 November 2008.
Aksi ini dilakukan warga untuk mendesak Pemerintah Kotamadya Jakarta Timur untuk menunda pembongkaran kawasan tersebut yang rencananya akan dijadikan proyek kanal banjir timur (KBT).
Selain para orang tua, anak-anak juga ikut demo dengan mengenakan seragam sekolah. Mereka mengadukan nasibnya untuk melaporkan kebijakan Camat Duren Sawit, Wakil Walikota dan Walikota Jakarta Timur yang mau mengusur rumah warga.
Penggusuran tersebut dianggap terlalu cepat dan tanpa sosialisai. Warga minta diberi waktu sampai anak mereka lulus sekolah tahun ajaran ini. Mereka khawatir jika pindah anak mereka sulit mendapat sekolah yang baru.
Salah satu warga, Wawan, bersedia digusur karena mengakui kalau tanah itu milik pemerintah. Warga yang sudah mendiami kawasan selama 14 tahun juga tidak berharap menerima ganti rugi.
"Tapi jangan terburu-buru, karena warga butuh persiapan," ujar Warman.
Pekan lalu Pemerintah Jakarta Timur mendata dan memeriksa rencana pengusuran terhadap seratus kepala keluarga di kawasan Buaran.
Airlangga Sebut Halal Bihalal Golkar Jadi Momen Rekonsiliasi Parpol Pendukung Prabowo-Gibran
Airlangga sempat menyinggung soal pihaknya yang membuka pintu untuk partai lain bergabung ke dalam koalisi Prabowo-Gibran.
