Demokrat: Wajar Jumlah Pemilih Berubah

VIVAnews – Wakil Ketua Umum Partai Demokrat, Ahmad Mubarok, menilai perubahan data administrasi pemilih di Komisi Pemilihan Umum wajar. “Kalau realitanya penduduk bertambah ya bagaimana lagi?” kata Ahmad kepada VIVAnews, Selasa 25 November 2008.

4 Pelaku Terorisme Moskow Ternyata di Bawah Pengaruh Obat-Obatan Terlarang

Ahmad mengatakan dalam pendataan penduduk tidak bisa saling menyalahkan. Sebab, katanya, usia anggota masyarakat setiap hari bertambah. Itu sebabnya, bila sebelumnya tidak masuk kelompok pemilih, setelah data itu dimutakhirkan, mereka bisa ikut menjadi pemilih karena usaianya sudah mencukupi.

Karena itu, kata Ahmad, data yang belum lengkap itu kemudian disempurnakan Komisi Pemilihan Umum.

Terpopuler: Sandra Dewi Kena Hujat karena Suami sampai Sopyan Dado Meninggal

Komisi pemilihan mengumumkan daftar pemilih tetap dari dalam negeri dan luar negeri, Senin 24 November 2008 malam. Total pemilih mencapai 171.068.667. Jumlah itu ternyata meningkat dari rekapitulasi yang pernah disampaikan 24 Oktober 2008.

Perubahan data pemilih itu memicu kritik. Koordinator Nasional Jaringan Pendidikan Pemilih Untuk Rakyat, Jeirry Sumampow, menganggap penetapan jumlah yang diumumkan komisi itu kemarin, merupakan pelanggaran. Alasannya, Komisi mengubah data final 24 Oktober 2008 lalu.

Perburuan Top Skor Liga 1 Memanas! Flavio Silva Ancam David Da Silva
Gedung Kemenkopolhukam

Kemenko Polhukam Susun Rencana Bangun Sistem Pertahanan Semesta di IKN

Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan menggodok rencana membangun sistem pertahanan semesta di Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur.

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024