Indosat Merevisi Target Pendapatan 2008

VIVAnews - PT Indosat Tbk (ISAT) merevisi turun target kenaikan pendapatan 2008 menjadi 12-13 persen dari sebelumnya 13-15 persen. Revisi tersebut disebabkan kondisi pasar yang belum kondusif. Pada 2007, perseroan mencatatkan pendapatan Rp 16,4 triliun.

Timur Tengah Memanas, Australia Peringatkan Warganya Segera Tinggalkan Israel

"Kami merevisi target pendapatan terkonsolidasi, sedangkan EBITDA (laba sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi) margin tetap 48-50 persen," kata Direktur Jabotabek dan Corporate Sales Indosat Fadzri Santosa pada paparan publik perseroan di Pacific Place Jakarta, Selasa, 25 November 2008.

Fadzri menambahkan, per September 2008, perseroan telah menggunakan anggaran belanja modal (capital expenditure/capex) sebesar US$ 980 juta atau 70 persen dari total capex 2008 US$ 1,4 miliar. Sekitar 85 persen capex tersebut dialokasikan untuk pengembangan bisnis seluler.

Hingga September 2008, lanjut dia, pihaknya telah menambah 2.500 menara telekomunikasi (base transceiver system/BTS) dari target tahun ini sebanyak 3.000 BTS. Total BTS Indosat mencapai 13.000 menara.

Program Beasiswa Kuliah S1 di Jepang, Bebas Biaya dan Dapat Uang Saku Rp12 Juta Perbulan

Menurut Fadzri, Indosat optimistis dapat mencapai pertumbuhan pelanggan menjadi 36,5 juta. Saat ini, pelanggan Indosat sudah tercatat 35,5 juta.

Kepala Divisi Investor Relations Indosat Armand Hermawan menambahkan, perseroan belum menentukan kebutuhan belanja modal serta target pada 2009. Namun, pada 2009, perseroan memiliki utang yang jatuh tempo sebesar Rp 400-500 miliar. Pinjaman tersebut berasal dari PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) dan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA).

"Pinjaman jatuh tempo pada kuartal II 2009. Kami mencoba untuk melunasi dengan kas, tapi detailnya belum dirumuskan," kata dia.

Persyaratan Tender Offer
Sementara itu, terkait persyaratan penawaran tender (tender offer) saham publik Indosat hingga 20 persen, Fadzri mengatakan, manajemen Indosat masih menunggu penjelasan regulator terkait kemungkinan menghapuskan layanan telepon tetap (fixed line).

Pentingnya Mencintai Diri: Melawan Depresi dan Maraknya Percobaan Bunuh Diri

Bagi perseroan, fixed wireless memliki nilai strategis, karena secara teknis saling berkomplemen dengan jasa layanan lainnya. "Sekarang masih dibicarakan antara Bapepam, Qtel (Qatar Telecom), dan menkominfo," kata dia.

Sedangkan mengenai kemungkinan spin off, Fadzri tidak menjelaskan lebih lanjut. "Bukan kapasitas kami (manajemen) untuk menjelaskan itu," tambah dia.

Toyota Land Cruiser 250

Terpopuler: Harga Toyota Fortuner Hybrid, Land Cruiser Tangguh Versi Murah

Berita yang membahas mengenai harga Toyota Fortuner Hybrid dan Land Cruiser tangguh versi murah, banyak sekali pembacanya sehingga jadi terpopuler di kanal VIVA Otomotif.

img_title
VIVA.co.id
20 April 2024