Kalla Minta Sistem Pemilu Disederhanakan

VIVAnews - Wakil Presiden Jusuf Kalla meminta Menteri Dalam Negeri menyusun sistem Pemilihan Umum yang lebih terkoordinasi. Pemilu saat ini, menurut Kalla, terlampau rumit dan mahal.
 
Kalla mengutarakan seorang warga negara Indonesia mengikuti banyak pemilu dalam lima tahun. "Seorang warga negara Indonesia ke tempat pemungutan suara atau TPS dalam lima tahun minimal empat kali, bisa sampai tujuh kali. Tidak ada warga negara mana pun yang pergi ke TPS tujuh kali dalam lima tahun," kata Kalla saat membuka Rapat Kerja Nasional Badan Pengawas Pemilu dan pencanangan Gerakan Nasional Pengawasan Pemilu di Istana Wapres, Kamis, 27 November 2008.
 
Kalla menuturkan, seorang WNI pergi ke TPS untuk memilih Bupati/Walikota, Gubernur, anggota dewan legislatif, dan Presiden. Jumlah itu bertambah jika pemilu Bupati/Walikota, Gubernur, dan Presiden terpaksa dilakukan dalam dua putaran.
 
Menurut Kalla, rumitnya pemilu di Indonesia membuat Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilu harus bekerja ekstra-keras. Terlebih Pengawas Pemilu yang harus mengawasi banyak pihak mulai dari perilaku pemerintah, peserta pemilu, aparat keamanan, dan kinerja KPU. "Setidaknya ada 47 pelanggaran yang mungkin terjadi atas Undang-undang No 22 Tahun 2007 tentang Penyelenggara Pemilu," kata Kalla. Untuk itu, Kalla mengimbau pelaksana dan pengawas Pemilu memahami isi dan tata cara yang tercantum dalam UU pemilu. Tujuannya, bukan untuk menghukum tapi mengurangi pelanggaran.
 
Penyelenggaraan pemilu di Indonesia semakin rumit dan mahal dengan rendahnya kepercayaan masyarakat terhadap teknologi. Menurut Kalla, Amerika dan India sudah tidak lagi menggunakan kertas suara saat memilih. "Kita masih menghitung satu per satu, ditekan kiri kanan," ujar Kalla.
 
Menteri Dalam Negeri Mardiyanto mengatakan akan memasukkan penyusunan sistem Pemilu dalam program kerja 2009. Tahun ini, ia mengaku telah berupaya menangkal kejenuhan masyarakat untuk memilih.

Prediksi Liga Europa: AS Roma vs AC Milan
Manajer Chelsea, Mauricio Pochettino

Pemain Chelsea Rebutan Penalti, Mauricio Pochettino: Ini Seperti Anak Kecil Memalukan

Pelatih Chelsea, Mauricio Pochettino mengkritik sejumlah pemainnya usai rebutan penalti saat menghadapi Everton.

img_title
VIVA.co.id
17 April 2024