Aburizal Laporkan Tempo ke Dewan Pers

AJI : Upaya itu Jauh Lebih Elegan

VIVAnews – Upaya Aburizal Bakrie menyelesaikan perselisihan pemberitaan dengan Majalah Tempo melalui Dewan Pers bisa memberi contoh tokoh lainnya untuk melakukan hal serupa. Menghormati Undang-Undang Pers.

Kuota Eropa Lengkap! Berikut 24 Tim yang Pastikan Tiket ke Piala Dunia Antarklub 2025

Aburizal mengurungkan niat melaporkan Tempo ke polisi. Lalu menempuh mekanisme pengaduan ke Dewan Pers. Jumat 28 November 2008, pukul 09.00 WIB, mereka datang ke Dewan Pers. Aliansi Jurnalis Independen (AJI) optimis kasus itu akan selesai dengan baik. Ketua AJI, Heru Hendratmoko menanggapi langkah Aburizal itu. Berikut petikan wawancara VIVAnews.

Aburizal mengadukan Tempo ke Dewan Pers. Bagaimana AJI melihat upaya itu?

Jadwal Mobil SIM Keliling DKI Jakarta, Bogor, Bandung Jumat 19 April 2024

Itu seperti yang kami serukan selama ini. Upaya itu jauh lebih elegan, lebih baik dan produktif. Terutama ini akan memberi memberi contoh bagi yang lain untuk menempuh jalur yang sama. Apalagi, Aburizal ini tokoh, menteri, dan pengusaha. Kalau dia bisa memberi contoh bagus dengan menempuh mekanisme yang disediakan Undang-Undang Pers, ini baik sekali.

Karena kalau mereka memilih lapor polisi, justru akan memperuncing. Dan akhirnya semua pihak dirugikan, baik Aburizal dan Tempo. Tapi, kalau lewat Dewan Pers, nanti dewan bisa membuat pertimbangan-pertimbangan dan memberi semacam rekomendasi. Dan itu nanti harus dituruti. Suka atau tidak.

Terpopuler: 3 Penyanyi Muslim Suka Lagu Rohani sampai Fakta Meli Joker

Apakah berita Tempo itu sudah seimbang?

Saya melihat upaya konfirmasi itu sudah dilakukan. Problemnya Aburizal merasa berita itu tidak seimbang. Laporannya banyak, tetapi dia hanya diberi ruang jawab kalau tidak salah satu kutipan.
Saya tidak bisa memberi penilaian apakah sudah sesuai atau belum. Tapi, kalau standar jurnalistik sudah dipenuhi Tempo. Persoalan ini nanti akan dibahas Dewan Pers. Dewan bisa memberi penilaian apakah jurnalistik Tempo itu sudah sesuai aturan atau belum.

Bagaimana anda melihat perkembangan kasus ini?

Sepanjang tidak ada pihak lain yang bermain, kasus ini pasti berakhir happy ending. Masing-masing menghormati dewan pers. Nanti kalau Aburizal sudah mengadu, lalu Tempo akan dipanggil. Dewan akan  mendengar pendapat keduanya. Dan itu menjadi pertimbangan Dewan  Pers.

Apakah teknik konfirmasi bisa menyelamatkan wartawan dari content?

Narasumber yang dirahasiakan itu memiliki derajat tertentu. Misalnya, identitas itu disembunyikan karena alasan kuat. Dan media ini harus percaya betul dengan narasumber itu. Tapi, kalau ada data-data dukungan yang menguatkan berita itu sebenarnya makin bagus. Problemnya, apakah media itu mempunyai data-data itu enggak.

Dalam kasus tulisan di Tempo ini. Majalah menulis soal Aburizal menyumbang dana pada Pilpres 2004. Jumlahnya dua kali lebih besar dari Surya Paloh. Tapi saya tidak bisa membayangkan berapa yang disetor. Jumlahnya itu yang tidak saya ketahui. Kan cuma diukur dua kali oleh Tempo. Padahal, kalau ada angka sebenarnya akan jauh lebih kuat.

Isunya itu memang seksi. Tapi harus ada data yang lain yang kuat. Menurut saya, tulisan mestinya ditunda sampai betul-betul ada data yang akurat. Kalau itu sudah dipenuhi, pasti tidak ada masalah.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya