DKI Akan Tambah Kapal Keruk Belanda

VIVAnews - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berencana menambah kapal keruk untuk 13 sungai utama di Jakarta. Alat keruk yang berkemampuan sama dengan alat keruk dari Belanda.

Rencana itu akan direalisasikan jika uji coba dua alat keruk senilai Rp 700 ribu euro di Kali Mati dan Kali Pademangan terbukti efektif. "Tapi pendanaan tidak dari Pemprov. Bisa dari penyedia jasa atau kontraktor," kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum DKI Jakarta Wishnu Subagyo Yusuf, Jumat 28 November 2008.

Alat keruk yang disebut buldoser apung itu diperkirakan mampu mengeruk sekitar 250 meter kubik sampah dan lumpur per hari. Cara kerjanya mirip buldozer yang meminggirkan lumpur atau tanah yang mengendap ke pinggiran sungai. Selanjutnya, eskavator akan memindahkannya ke truk.

Dua alat keruk yang saat ini beroperasi berukuran sedang 7x3 meter, dan ukuran kecil 3x1,5 meter. Setelah selesai mengeruk, kedua alat keruk senilai 700.000 euro itu akan dihibahkan oleh Pemerintah Kerajaan Belanda ke Pemprov DKI Jakarta.

Wishnu menambahkan, idealnya, satu sungai di Jakarta membutuhkan lebih dari satu alat keruk. Kebutuhan alat keruk disesuaikan dengan panjang sungai.

Sementara itu, pengerukan 13 sungai dengan anggaran Rp 1,2 triliun dari Bank Dunia masih dalam pembahasan. Masih terjadi tarik ulur penanggung jawab utang antara Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan pemerintah pusat.

Ketigabelas sungai itu yaitu Kali Mookevart, Angke, Pesanggrahan, Grogol, Krukut, Baru Barat, Ciliwung, Barut Timur, Cipinang, Sunter, Buaran, Jati Kramat, dan Cakung.

Todung Mulya Lubis Ungkap Alasan Sri Mulyani Hingga Risma Dihadiri di Sidang MK
Ketua DPRD Kota Bogor Atang Trisnanto. Muhammad AR/VIVA

Ketua DPRD Kota Bogor Dorong Pemerintah Beri THR Lebaran bagi Warga Terdampak Bencana

Ketua DPRD Kota Bogor mendorong agar pemerintah setempat memberi bantuan semacam "THR Lebaran" bagi 1.134 warga terdampak bencana tiga bulan terakhir ini.

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024