VIVAnews - Pemerintah memutuskan menambah 300 ribu ton pupuk bersubsidi untuk mengatasi kelangkaan. Produsen juga diminta menggenjot produksinya.
"Kita identifikasi pokok utama permasalahan yaitu kebutuhan meningkat sementara persediaan tidak banyak bertambah," kata Menteri Pertanian Anton Apriyantono setelah mengikuti rapat antisipasi kelangkaan pupuk di Istana Wakil Presiden, Jumat , 28 November 2008.
Rapat yang dipimpin Wapres Jusuf Kalla, dihadiri Menteri Perindustrian Fahmi Idris, Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu, Menteri PPN/Kepala Bappenas Paskah Suzetta, Menteri Negara BUMN Sofyan Djalil, Menteri Dalam Negeri Mardiyanto, dan Sekretaris Jenderal Departemen Keuangan Mulia Nasution.
Jumlah pupuk bersubsidi yang akan ditambah sebanyak 300 ribu ton urea yang siap didistribusikan mulai Senin 1 Desember 2008. Jumlah itu akan dibagi dua, yaitu 200 ribu ton dialokasikan langsung ke kabupaten-kabupaten yang membutuhkan. Sisanya, 100 ribu ton digunakan untuk operasi pasar.
"Di mana ada kekurangan, petani bisa langsung hubungi produsen," ujar Anton. Untuk itu disediakan beberapa nomor hotline.
Hotline yang disediakan adalah:
PT Pusri: 0800-1333 888
PT Petro Gresik: 0800-1636 363, SMS 0811 3444 744
PT Pupuk Kujang: 0800-1003 001, SMS 0878 8888 3307
PT Pupuk Kaltim: 0811 462 845
Pupuk Iskandar Muda: 0645 567 00
Tambahan 300 ribu ton ini, lanjut Anton, akan dipenuhi dari produksi sejumlah pabrik pupuk. Antara lain, Pupuk Kaltim sebanyak 80 ribu ton, Pupuk Iskandar Muda (PIM) 40 ribu ton, dan Petrokimia Gresik 5.000 ton. Sisanya diambil dari stok sebelumnya dan penarikan pupuk nonsubsidi serta pupuk ekspor. Impor dan ekspor pupuk hingga akhir tahun dihentikan. "Misalnya PIM, 40 ribu ton pupuk untuk ekspornya ditarik," kata Anton.
BP Migas, ujar Anton, telah menjamin ketersediaan gas untuk produksi. Pemerintah, menurut Anton, juga akan meningkatkan pengawasan distribusi pupuk dengan melibatkan pemerintah daerah. Sementara itu, untuk 2009, para produsen pupuk telah setuju untuk meningkatkan kapasitas produksi hingga batas maksimal. Total produksiakan mencapai 7 juta ton. Sebanyak 5,5 juta ton akan dialokasikan sebagai urea bersubsidi.
Baca Juga :
Jusuf Kalla Sentil Prabowo soal Tambah Kementerian: Itu Bukan Kabinet Kerja tapi Kabinet Politis
VIVA.co.id
8 Mei 2024
Baca Juga :
Komentar
Topik Terkait
Jangan Lewatkan
Terpopuler
Selengkapnya
Partner
Rekomendasi Smartwatch dengan GPS Jitu: Teman Setia untuk Aktivitas dan Lifestyle!
Gadget
2 menit lalu
Temukan rekomendasi smartwatch terbaik dengan fitur GPS yang tepat untuk kebutuhanmu di tahun 2024. Dari hiking hingga gaya sehari-hari, pilih yang cocok untukmu!
Hari ini Rabu 8 Mei 2024 anda akan mendapatkan saldo DANA gratis dengan hanya klik link DANA Kaget. Tanpa syarat apapun, saldo DANA bisa langsung cair. Lalu bagaimana
Indonesia telah memperkenalkan Indonesia Digital Test House (IDTH), sebuah pusat pengujian perangkat yang memenuhi standar internasional, yang dikelola oleh Kementerian K
Pakar kesehatan lambung dan saluran cerna anak dari Yale Medicine, Dr. Arik Alper, menjelaskan bahwa betul ASI memiliki kandungan nutrisi hingga antibodi yang membantu
Selengkapnya
Isu Terkini