VIVAnews - Setelah kesuksesan tiga novel Laskar Pelangi, Sang Pemimpi, dan Edensor, novel terakhir tetralogi Laskar Pelangi karya Andrea Hirata, Maryamah Karpov, akhirnya beredar juga.
Novel ini menjawab rasa ingin tahu para penggemar Lintang, Ikal, Arai, Sahara, Mahar, serta bocah-bocah dari cerita sebelumnya. Maryamah Karpov resmi beredar pada 28 November 2008 kemarin.
"Setelah hampir dua tahun ditanya terus. Akhirnya, untukmu kawan kupersembahkan Maryamah Karpov," papar sang pengarang Andrea Hirata pada acara peluncuran novel di MP Bookpoint, Cipete, Jakarta Selatan, pada Jumat, 28 November 2008 malam.
Ada yang menarik dari persembahan sang penulis pada buku anyarnya ini. Ada tiga pihak yang disebut secara khusus. Andrea mengutarakan, secara eksplisit dia persembahkan buku itu untuk keponakannya, tapi secara implisit sang Ibulah yang dituju.
"Sebetulnya secara implisit saya persembahkahkan untuk Ibu saya NA Masturah Seman Said Harun," papar Andrea.
Penulis yang bernama lengkap Andrea Hirata Seman Said Harun itu juga menyebut-nyebut nama grup band papan atas Indonesia, Slank. Lantas apa keterkaitan Andrea dengan band rock tersebut?
"Buku ini juga untuk para Slankers. Saya mengagumi Slank karena mereka selalu berkata work hard, work hard," tambahnya kepada para pengunjung yang datang mulai dari remaja hingga ibu-ibu dengan membawa anak-anak mereka. Diakui Andrea, Maryamah Karpov punya semangat yang sama yaitu kerja keras pantang menyerah dalam kondisi apapun.
Berbeda dari dua buku terakhir, Sang Pemimpi dan Edensor dimana Andrea merasa tidak puas lantaran dalam proses pengerjaannya mengikuti aturan-aturan baku penulisan novel. Maryamah Karpov'bisa dibilang sebagai novel kembalinya nafas Laskar Pelangi.
"Dulu ketika saya nulis Laskar Pelangi, saya nggak tahu apa-apa tentang sastra karena Laskar Pelangi diperuntukkan untuk Ibu Muslimah. Ketika saya menulis Maryamah Karpov, saya merem. Saya rasanya menulis Laskar Pelangi yang kedua," tandas penulis yang selalu merahasiakan tahun kelahirannya itu.
27 Korban Penipuan Investasi Rp52 Miliar Geruduk Rumah Orang Tua Pelaku di Tasikmalaya
Puluhan Korban Investasi Bodong Menggerebek Rumah Orang Tua Pelaku.
