VIVAnews – Kepala Dinas Pariwisata Denpasar, Bali, Putu Budiasa menyatakan, sebanyak 176 hotel melati di Denpasar, Bali, 80% telah bersertifikasi. Dengan demikian, dari 65 hotel melati yang diverifikasi, hanya 34 hotel saja yang berhak untuk mendapatkan sertifikat.
"Dari jumlah ini, tak satupun yang mendapat kategori emas atau nilai di atas 90," ujar Putu Budiansa, di Hotel Nikki, Denpasar, Bali, Selasa, 2 Desember 2008.
Penyebabnya, lanjut Budiansa, sebagian besar hotel melati di Denpasar sistem pengelolaannya oleh keluarga dengan menggunakan manajemen tradisional. Dilihat dari sarana dan prasarana juga cukup sederhana. "Pemasukan yang masih minim membuat pengelolaan tenaga pengaman juga dilakukan pemilik hotel sendiri," terangnya.
Faktor keamanan dan keselamatan merupakan tuntutan sarana wisata yang berkaitan dengan dunia kepariwisataan. Dampak krisis dunia yang saat ini tengah terjadi, khususnya di Denpasar tidak terlalu besar. "Tingkat hunian hotel masih berkisar 20-30%, bahkan bulan lalu sempat terjadi overbooking," katanya bangga.
Verifikasi ini, lanjutnya, untuk memotivasi para pengusaha hotel untuk mengingatkan bahwa sektor pariwisata yang dibutuhkan adalah masalah keamanan.
Sementara Sekretaris Kota Denpasar, Nyoman Aryana, melihat jumlah penduduk lebih dari 600 ribu, dengan 200 ribu adalah penduduk pendatang. "Faktor inilah yang bisa menimbulkan terjadinya kerawanan sosial seperti gangguan keamanan, pencurian," tegasnya.
Laporan: Wima Saraswati/Bali.
Diecast Bukan Sekadar Mainan Semata
Sukses dengan penyelenggaraan Indonesia Diecast Expo 2023 (IDEX), para pecinta diecast bersiaplah untuk menyambut Indonesia Diecast Expo 2024 (IDE11) yang akan kembali ha
