BI Rate Turun, Rupiah Malah Menguat

VIVAnews - Rupiah menguat signifikan pada perdagangan Kamis 4 Desember 2008. Penurunan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) menjadi salah satu pemicu.

Data perdagangan nilai tukar Bloomberg menunjukkan rupiah pukul 16.25 WIB berada di posisi 11.845/US$. Sementara sehari sebelumnya berada di posisi 11.970/US$.

Sedangkan data transaksi di Bank Indonesia, rupiah menguat ke level 12.075/US$ dibandingkan posisi sehari sebelumnya di level 12.151/US$.

Selain rupiah beberapa mata uang di kawasan Asia Pasifik juga menguat meski tidak sebesar rupiah yang mencapai 2,5 persen. Yen Jepang terhadap dolar menguat 0,54 persen ke posisi 92.7770, dolar Australia menguat 1,08 persen, dan rupe India 0,30 persen. Demikian juga dengan ringgit Malaysia yang dua hari terakhir melemah. Hari ini ringgit menguat 0,02 persen.

Sedangkan mata uang di kawasan yang masih melemah adalah dolar Singapura yang melorot 0,32 persen, won Korea Selatan turun 2,13 persen, demikian pula dengan baht Thailand yang meluncur 0,35 persen.

Rupiah menguat signifikan justru setelah pengumuman BI Rate yang turun 25 basis poin menjadi 9,25 persen. Penurunan dilakukan karena bank sentral melihat rupiah sudah cenderung stabil dibandingkan September dan awal Oktober yang sempat hampir menyentuh level 13.000/US$.

Menegangkan, Timnas Indonesia U-23 Ditahan 10 Pemain Korea Selatan

Sebelumnya, meski didesak berbagai kalangan, BI enggan menurunkan suku bunga acuan salah satunya karena mengkhawatirkan kurs rupiah melemah.

Meski begitu Deputi Gubernur BI Hartadi A Sarwono mengatakan, fluktuasi nilai tukar masih dipengaruhi deliveraging untuk meningkatkan kepercayaan investor, seperti suku bunga.

"Misalnya, kita berani menaikkan suku bunga. Kegiatan ekonomi akan kita jaga baik, kepercayaan investor akan kembali ke Indonesia. Kalau proses terjadi akan terjadi penguatan di nilai tukar," kata dia.

Sekadar diketahui mulai 1 Desember 2008, BI melarang pembelian dolar untuk transaksi spekulatif . Permintaan dolar untuk transaksi yang tidak perlu ini  sebelumnya cukup tinggi, sehingga mengganggu kestabilan nilai tukar.

Bawa Kabar dari Tanah Suci, Peran Media Optimalkan Penyelenggaraan Ibadah Haji
Menag dan Majelis Masyayikh Bahas Rekognisi Santri dan Ma’had Aly

Bertemu Majelis Masyayikh, Menag Bahas Rekognisi Santri dan Ma’had Aly

Majelis Masyayikh adalah lembaga mandiri dan independen sebagai perwakilan Dewan Masyayikh dalam merumuskan dan menetapkan system penjaminan mutu pendidikan pesantren.

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024