VIVAnews - Tepat di hari ulang tahun raja Thailand, Bhumibol Adulyadej, Jumat 5 Desember 2008, bandara Internasional Suvarnabhumi dan Don Mueang di Bangkok kembali beroperasi secara normal. Ini terlihat saat maskapai penerbangan Thai Airways International dan Cathay Pacific Airways mengoperasikan penerbangan di Suvarnabhumi mulai pukul 11 pagi.
Sedangkan Emirates, Qantas, dan Jet Airways mengumumkan akan menerbangkan pesawat komersial dari Suvarnabhumi mulai Sabtu besok. Demikian pula perusahaan penerbangan Amerika Serikat, Northwest Airlines dan maskapai lokal, PB Air. PB Air Sabtu besok akan menerbangkan pesawat ke Vietnam, dan mulai melayani penerbangan domestik dari Suvarnabhumi.
Seperti dikutip dari harian The Nation, Jumat 5 Desember 2008, maskapai penerbangan India, Jet Airways hari ini akan mendaratkan dua pesawat dari New Delhi, India, di bandara yang diresmikan tahun 2006 tersebut. Maskapai penerbangan Jerman, Lufthansa, akan normal beroperasi Minggu pekan ini.
Pejabat pengelola bandara, Serirat Prasutanond, mengatakan bahwa semua pelayanan transportasi umum di Suvarnabhumi telah siap beroperasi. Transportasi meliputi bus angkutan bandara, van, limusin, bus Airport Express dan shuttle bus.
"Tidak ada masalah kembali mengaktifkan Bandara Suvarnabhumi mulai Jumat 11 pagi ini. Karena semua pelayanan transportasi umum akan beroperasi seperti biasa, tidak akan ada masalah bagi penumpang," kata Serirat. Taksi, mulai besok juga akan beroperasi di lantai dua terminal bandara.
Richard Vaughan, wakil direktur senior Commercial Operations Emirates kawasan Asia Timur dan Australia, mengatakan bahwa Emirates lega karena bandara Suvarnabhumi bisa kembali beroperasi. "Kami akan terus memonitor situasi dan akan segera mengaktifkan penerbangan kami dari dan ke Suvarnabhumi. Keselamatan penumpang dan kru adalah hal yang paling penting dan tidak ada kompromi apapun terhadap persoalan itu," kata Vaughan.
Bandara Internasional Suvarnabhumi, yang bernama resmi Bangkok International Airport, dan Don Mueang pekan lalu terpaksa tutup selama tujuh hari karena dikuasai oleh massa pendukung Partai Aliansi Rakyat untuk Demokrasi (PAD) yang anti-pemerintahan Somchai Wongsawat.
PAD menuntut Somchai Wongsawat agar mundur dari jabatan perdana menteri. Kini, setelah tuntutan mereka dipenuhi, massa meninggalkan Suvarnabhumi Rabu pekan ini, sehingga bandara itu kembali aktif.