Teror Bom Molotov

Polisi Periksa Lima Saksi

VIVAnews – Pasca teror bom molotov di Kantor Pengawas Pemilu Bone, Sulawesi Selatan, Kepolisiamn Resor Bone memeriksa lima orang saksi. Menurut Kepala Kepolisian Resort Bone Ajun Komisaris Besar Polisi Srialdi pemeriksaan yang dilakukan masih tahap awal.

Mengenal Dickmorphia, Istilah Bagi Kaum Pria yang Khawatir dengan Ukuran Penis Kecil

”Belum mengarah pada kesimpulan,” katanya ketika dihubungi  VIVAnews, Jumat 5 Desember 2008. Lima orang yang diperiksa, katanya, adalah orang dalam Panitia Pengawas Bone.

Ketika ditanya soal motif teror, Srialdi tidak berkomentar banyak. Menurutnya, semua kemungkinan bisa saja melatarbelakangi teror pelemparan bom molotov tersebut, misalnya terkait pelaksanan pemilu legislatif 2009.

2 Pria yang Buat Remaja Perempuan 16 Tahun Tewas di Hotel Jaksel Terancam 20 Tahun Bui

“Lebih dari 600 calon anggota legislatif bersaing memperebutkan 40-an kursi di DPRD Bone. Bukan tidak mungkin, ada kekecewaan dengan kerja-kerja panwas, yang mungkin tidak tegas,” tambahnya.

Sebagai bentuk pengamanan, Polisi Bone hingga saat ini masih melakukan pengamanan terhadap kantor Panwas Bone. Namun demikian, pengamanan tersebut tidak terlalu mencolok.

Netizen Korea Selatan Ingin Orang Ini Mundur Usai Kalah dari Indonesia U-23

Kantor Panitia Pengawas dilempar bom molotov pada Kamis 4 Desember dini hari. Meski bom tersebut tidak sempat meledak, polisi meyakini sumbu bom molotov tersebut sempat disulut api.

Kejadian ini sempat mereshkan warga Bone, terutama pegawai di kantor Panwas setempat. Beberapa pegawai di Panwas Bone, hari ini dilaporkan tidak masuk kantor karena khawatir.

Dari catatan kepolisian setempat yang di himpun VIVAnews, teror bom tersebut sudah dua kali terjadi dalam dua minggu terakhir.  Akhir November lalu, rumah jabatan Bupati Bone juga diteror oleh penelpon gelap, yang mengancam akan meledakan rumah tersebut.

Laporan: Zeena/Makassar

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya