Rupiah Sudah Terdepresiasi 19,73%

VIVAnews - Sejak awal tahun hingga 8 Desember 2008, kurs rupiah sudah terdepresiasi 19,73 persen. Namun rupiah bukan satu-satunya mata uang yang merosot tajam.

Penurunan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS ini, kata Gubernur Bank Indonesia Boediono dalam rapat dengan Komisi Keuangan, Selasa 9 Desember 2008, terjadi akibat tekanan aliran modal yang bersifat global dan melemahnya ekspor.

"Secara keseluruhan sejak awal tahun rupiah terdepresiasi 19,73 persen dengan posisi akhir per 8 Desember Rp 11.650," kata Boediono.

Menurut Boediono, tekanan aliran modal yang bersifat global dan pelemahan ekspor memberikan tekanan terhadap semua mata uang termasuk rupiah. Resesi dunia, kata dia, telah menurunkan permintaan akan barang-barang ekspor seperti tercermin pada anjloknya harga-harga komoditi dan berkurangnya permintaan dan order bagi ekspor Indonesia akhir-akhir ini.

Jika dibandingkan beberapa negara lain, kata Boediono, rupiah masih berada di tengah-tengah. Sementara depreasiasi paling tinggi terjadi pada won Korea Selatan yang melorot 35,62 persen, rand Afrika Selatan 33,18, dan dolar New Zealand 29,50 persen. Sementara mata uang yang menguat terhadap dolar AS adalah yen Jepang sebesar 19,37 persen, yuan Cina menguat 6,22 persen, dan dolar Hong Kong 0,6 persen.

Ternyata SYL Pakai Uang Peras Pejabat Kementan untuk Renovasi Rumah dan Perawatan Keluarga
Pendeta, Eastwood Anaba

Pendeta Ini Ajak Jemaatnya Untuk Masuk ke Masjid dan Ungkap Hal Tak Terduga Ini

Tidak hanya itu saja, sang pendeta juga sempat membandingkan adab seorang muslim ketika memasuki masjid dengan orang kristen ketika mendatangi gereja.

img_title
VIVA.co.id
18 April 2024