VIVAnews - Ketua Badan Pemenangan Pemilu PDIP, Tjahjo Kumolo, mengatakan partainya mencermati manuver lima tokoh yang masuk daftar calon pendamping Megawati Soekarnoputri. Sebab para kandidat juga tengah siap-siap merebut kursi presiden.
“Apakah nama-nama di daftar kami itu mau menjadi calon wakil presiden mendampingi Megawati atau sebaliknya menjadi calon presiden,” kata Tjahjo di gedung parlemen Senayan, Kamis 18 Desember 2008.
Lima nama yang masuk bursa pendamping Megawati adalah Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta, Sri Sultan Hamengkubuwono X, mantan Presiden PKS, Hidayat Nur Wahid, Ketua Umum Partai Hati Nurani Rakyat, Wiranto, Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto dan Ketua Umum Partai Golongan Karya, Jusuf Kalla.
Sultan resmi mendeklarasikan diri sebagai calon presiden. Wiranto dan Prabowo juga resmi diusung menjadi calon orang nomor satu oleh partainya masing-masing. Sedangkan Hidayat dan Jusuf Kalla masih digodok internal partai.
Tjahjo mengatakan PDIP bakal memutuskan pendamping Megawati setelah mengetahui hasil pemilihan legislatif April 2009.
Calon pendamping Megawati, kata Tjahjo, merupakan figur yang mampu menjamin banyaknya dukungan kepada PDIP. “Dia mesti layak jual, punya visi yang sama dengan Megawati dan PDIP serta paling tidak berasal dari partai yang punya pengalaman di birokrasi,” kata dia.