LPEI Tagih Komitmen Jepang US$ 1 Miliar

VIVAnews - Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) akan menagih kembali komitmen pinjaman dari institusi keuangan Jepang senilai US$ 1 miliar. Komitmen itu pernah disampaikan pada 2003.

Kemenhub Pastikan Mudik 2024 Lancar, Intip Daerah Tujuan Terbanyak hingga Angkutan Terfavorit

"Waktu itu mereka memberikan syarat bahwa komitmen pembiayaan dapat dicairkan jika status Bank Ekspor Indonesia bisa berubah menjadi LPEI. Kini kami sudah berubah," ujar Direktur Utama Bank Ekspor Indonesia, Arifin Indra, usai workshop Media Indonesian Eximbank di Hotel Salak, Bogor, Sabtu 20 Desember 2008.

Menurut Arifin, komitmen pinjaman sebesar US$ 1 miliar tersebut hingga kini belum dicairkan. Namun, dengan perkembangan waktu, pihak Jepang idealnya menaikkan komitmen pinjaman tersebut.

Sementara itu, Dirjen Kekayaan Negara Departemen Keuangan, Hadiyanto, optimistis, minat lembaga keuangan asing meminjamkan dananya kepada LPEI sangat besar. "Buktinya, Jepang menawarkan US$ 1 miliar dengan syarat mengubah status menjadi LPEI. Ini menunjukkan kemudahan pinjaman," ujarnya.

Hadiyanto menambahkan, peluang LPEI menginvestasikan dana dalam produk surat berharga atau bentuk lain juga semakin terbuka. Namun, perusahaan harus memperhitungkan terlebih dahulu kebutuhan operasionalnya.

"Secara aturan hukum, LPEI dapat menempatkan dana dalam produk investasi. Namun hal itu dilakukan dengan pertimbangan return yang menguntungkan, prudent, dan melalui prinsip governance yang tepat," ujarnya.

Pengamat ekonomi Elvyn G Masassya menambahkan, LPEI bisa mencari terobosan sumber pembiayaan dari investor dalam maupun luar negeri. Salah satu yang perlu dipertimbangkan adalah penerbitan surat utang (obligasi), seperti dilakukan perusahaan lain.

"Investor saat ini banyak memiliki dana berlebih untuk investasi. Namun hal itu sangat tergantung kebijakan arah pembiayaan LPEI," ujar dia.

Ilustrasi perkelahian dan pengeroyokan.

4 Pria Terkapar Babak Belur di Depan Polres Jakpus, 14 Anggota TNI Diperiksa

Para anggota TNI itu diduga tak terima Prada Lukman dikeroyok preman di Pasar Cikini, Rabu, 27 Maret 2024. Prada Lukman membela ayah rekannya yang dipalak kawanan preman.

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024