Latihan Antiteror TNI-Polri

Kapolda: Belajar dari Kasus India & Filipina

VIVAnews – Kepala Kepolisian Daerah Bali Inspektur Jenderal Teuku Ashikin Husein menolak kalau latihan gabungan ini untuk pamer kekuatan pada masyarakat.

Hasil Liga 1: Tampil Ngotot dari Awal, PSIS Semarang Gilas Persikabo 1973

Menurut Teuku Ashikin, latihan untuk melatih kesiapan sekaligus dapat memahami dalam menangani aksi terorisme. Perkembangan kasus terorisme di dunia terus kita pantau seperti di India dan Filipina.

"Saya kira bukan saatnya kita untuk pamer  kekuatan, karena latihan seperti ini sudah sering kita lakukan di markas," terang perwira tinggi bintang dua ini, Minggu, 21 Desember 2008.

Dia berharap supaya kasus di belahan negara lain tak terjadi di Indonesia. Lanjutnya, melakukan persiapan dengan latihan gabungan ini bukan berarti akan terjadi terorisme. Potensi serangan itu pasti benar karena teroris bersifat internasional.

"Semua sinyalemen intelijen baik dari TNI dan Polri tidak adanya indikasi apapun bahwa akan ada serangan ke Bali." tutur Teuku Ashikin Husein.

Baik TNI dan Polri semuanya saling memegang peranan. Ketika sebuah TKP, dai pengamatan polisi kesulitan dan membutuhkan TNI untuk bergerak maka peran merekalah yang digunakan.

"Kita melihat ancamannya masih dalam skala domain penegakan hukum maka cara-cara kepolisianlah yang dipakai. Namun ketika sudah mengancam keutuhan negara, misalnya keselamatan tamu negara atau kepala negara terancam maka peran TNI yang dilibatkan," jelas dia.

Setelah semuanya dapat ditangani, maka TNI akan mengembalikan ke polisi untuk penegakan hukumnya. Sementara Panglima Kodam IX/Udayana Mayor Jenderal Hotmangaradja Pandjaitan menjelaskan kalau peran TNI untuk memback up kepolisian jika dibutuhkan.

Warga Asing Panik
Meskipun telah diumumkan melalui pihak hotel, penempelan sejumlah pengumunan, maupun pemberitaan di sejumlah media, tapi masih saja ada wisatawan asing yang sempat ketakutan kalau hotel tempatnya menginap dikepung teroris.

Maria, salah satu wisatawan asal Inggris yang bersama anaknya ini mengaku ketakutan tapi setelah dijelaskan dirinya hanya tertawa.

"Saya sama sekali tidak tahu," katanya sambil tertawa setelah diberitahu kalau aksi yang dibuat cukup mencekam ini hanya bohongan.

Lain halnya dengan Dean, asal Australia yang menginap di Hard Rock Hotel sudah tahu akan ada aksi militer ini. Bahkan saat mendengar ada suara tembakan dan ledakan bom, dia dengan santai tetap meneruskan sarapannya.

"Ini bukan hal baru buat saya karena waktu ledakan bom Bali yang pertama, saya ada di Bali.  Dan itu justru yang betulan, kalau sekarang kan hanya latihan," gelaknya.

Latihan gabungan TNI-Polri dalam rangka mengantisipasi terorisme ini langsung dilakukan di tiga hotel berbintang yaitu Hard Rock Hotel, Hotel Intercontinental, Jimbaran, dan Hotel Westin, Nusa Dua.

Dari 43 teroris yang mengepung di tiga hotel tersebut berhasil dilumpuhkan dan sandera warga asing berhasil dibebaskan.

Laporan: Wima Saraswati/Bali

Beredar Video WN Polandia Kehilangan Isi Kopernya, Pihak Bandara Ngurah Rai Bali Beri Penjelasan
Fitri Carlina dan Rafael Struick

Nonton Langsung di Qatar, Fitri Carlina Menangis Saat Timnas Indonesia Menang Lawan Korea Selatan

Saking bahagianya, Fitri Carlina sampai terlihat menundukan kepala dan menangis bahagia atas kemenangan Timnas Indonesia saat melawan Korea Selatan.

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024