VIVAnews - Pemerintah memperkirakan kontribusi industri kreatif hingga akhir 2008 mencapai Rp 112 triliun terhadap pertumbuhan domestik bruto (PDB) nasional.
"Perhitungan berdasarkan asumsi target pertumbuhan sebesar enam persen dari angka kontribusi pada 2006 yang sebesar Rp 100 triliun," kata Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu dalam jumpa pers usai Pencanangan Tahun Industri Kreatif 2009 di Jakarta Convention Centre, Senin, 22 Desember 2008.
Dia mengharapkan, angka pertumbuhan tahun depan akan lebih besar dari angka enam persen tersebut.
Sementara itu, Mari mengatakan, sejak 2002 hingga 2006 pertumbuhan industri kreatif sebesar 6,3 persen dari total nilai PDB nasional. Sedangkan kontribusinya terhadap ekspor sebesar sembilan persen.
Dia menambahkan, pemerintah optimistis pertumbuhan akan lebih dari enam persen karena sumber daya yang dipakai berasal dari dalam negeri, begitupun dengan pasar industri tersebut. "Sebagai contoh, pangsa pasar perfilman Indonesia di dalam negeri pada tiga tahun lalu sebesar 40 persen, sedangkan sisanya film impor. Sekarang sebaliknya, film Indonesia justru dapat 60 persen pangsa pasar," jelas Mari.
Mari melanjutkan, potensi pasar dalam negeri dinilai besar karena jumlah penduduk di bawah 15 tahun sebanyak 65 juta untuk pasar animasi dan kartun. Sedangkan pasar industri kreatif ada pada usia di bawah 19 tahun dengan prosentase 50 persen penduduk atau berjumlah 165 juta orang.
Dia mengakui, pelaku industri kreatif saat ini masih terkendala masalah permodalan, perlindungan hak atas kekayaan intelekual, pengetahuan menjangkau pasar, dan peningkatan kualitas desain.
9 Petarung Indonesia Hadapi China di One Pride MMA King Size New Champion
Sembilan petarung One Pride MMA Indonesia akan tampil dalam pertandingan internasional pada Juni 2024 mendatang. Mereka menghadapi para petarung asal China.
