Mutilasi di Bus Mayasari

Sopir Tidak Takut dan Bekerja Seperti Biasa

VIVAnews - Sopir bus Mayasari Bhakti P64 Jurusan Pulogadung-Kalideres bernopol B 7357 BK tidak khawatir pasca penemuan 13 potong tubuh manusia.
 
Hal ini diungkapkan Bambang,  41 tahun, sopir tetap bus yang menjadi tempat ditemukannya 13 potongan tubuh manusia.
 
"Nggak pengaruh, semua sopir masih pada narik," kata Bambang kepada VIVAnews saat mengendarai bus P64 di Terminal Kalideres, Jakarta, Rabu, 8 Oktober 2008.
 
Bambang merupakan sopir tetap bus. Dia sudah menjadi sopir bus P64 sejak tahun 1996.  Namun, pada saat penemuan potongan tubuh, Bambang sedang mudik Lebaran. Bus yang biasanya dikemudikannya dititip ke seorang sopir lainnya.
 
"Ini bus pegangan saya. Waktu kejadian, saya lagi pulang kampung. Kunci mobil saya kasih Dahlan (sopir tembak)," terangnya.
 
Saat kejadian tersebut, Bambang menerangkan, Dahlan telah membawa bus dari Terminal Kalideres menuju Pulogadung. Sesampainya di Terminal Pulogadung, kemudian Maman, sopir pengganti, yang akan membawa bus menuju Kalideres,  memutar bus di KIR Terminal Pulogadung.  Kemudian, Atep, kernet bus melihat bungkusan plastik yang tak lain potongan tubuh manusia.
 
Saat ini,  Maman,  sopir terakhir yang mengendarai bus, sedang berada di kampung halamannya di Tasikmalaya. "Takut kali si Maman. Padahal mah gak apa-apa, paling cuma diminta keterangan aja sama polisi," cetus Bambang.
 
Hal senada dikatakan Agus, 36 tahun, sopir tembak bus P64 jurusan Pulogadung-Kalideres. Agus mengaku tidak khawatir setelah kejadian mutilasi tersebut.

Dia dan rekan-rekannya sesama sopir, baik sopir tetap maupun sopir tembak, masih tetap bekerja seperti biasa. "Biasa saja, kita masih tetap narik seperti biasa," katanya.

Golkar dan Gerindra Sepakat Rekomendasikan Ridwan Kamil untuk Pilkada DKI
Kepala Ombudsman Perwakilan Sumbar Yefri Heriani

Ombudsman Minta Pekerja Perusahaan Swasta Berani Melapor soal THR Tidak Dibayar Atau Dicicil

Ombudsman Perwakilan Sumatera Barat (Sumbar) mengimbau masyarakat yang bekerja di perusahaan swasta untuk berani melapor jika THR tidak kunjung dibayar.

img_title
VIVA.co.id
11 April 2024