VIVAnews - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan Organisasi Pengusaha Angkutan Darat (Organda) DKI Jakarta akan memutuskan kenaikan tarif angkutan Selasa, 22 Desember 2008. Namun pihak Organda menyetujui penurunan tarif angkutan Rp 100 sampai Rp 200, atau sekitar 5 persen.
Demikian dikatakan Ketua Organda DKI Herry Rotti kepada VIVAnews.
Herry Rotti mengatakan, pembahasan mengenai penurunan tarif sempat berjalan alot. "Hingga sekarang belum ada kesimpulan soal penurunan tarif, masih dibahas," ujar Herry.
Kata dia, pada Selasa, 22 Desember 2008 ini akan ada kesimpulan akhir mengenai penetapan tarif angkutan umum.
Herry menambahkan saat meminta kenaikan tarif beberapa waktu lalu, Organda hanya diberi persetujuan Rp 600, sehingga untuk penurunan ini juga harus diputuskan secara adil.
"Harga spare part naik 15 persen, jadi untuk penurunan tarif angkuntan hanya bisa 5 persen, ujar Herry lagi.
Ketua DPRD DKI Jakarta Ade Sura Priyatna mengatakan, tarif angkutan harus disesuaikan, menyusul adanya penurunan harga BBM.
Sekretaris Komisi Tranportasi DPRD DKI Nurmasyah Lubis mengatakan, Dishub DKI mengusulkan untuk penurunan tarif sebesar 5 hingga 7 persen, atau Rp 200 sampai Rp 300.
Tapi dewan minta agar ada pembulatan menjadi Rp 500 agar tidak ada kesulitan dalam pengembalian ongkos.
Perundingan yang digelar Senin, 21 Desember 2008 kemarin, Dinas Perhubungan dan Organda belum menemukan kesepakatan tentang besaran penurunan angkutan umum di Jakarta, menyusul penurunan harga bahan bakar minyak.
Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo mengatakan, pihaknya belum mendapatkan laporan pasti soal ketetapan angka penurunan tarif angkutan umum.
Vespa World Days 2024 Pecahkan Rekor di Pontedera
Vespa World Days 2024 telah sukses besar di Pontedera, Italia, menandai 140 tahun Piaggio Group dan 78 tahun Vespa diproduksi di kota tersebut.
