Pemerintah Hati-hati Terapkan NSW Ekspor

VIVAnews - Tidak seperti national single window (NSW) impor yang sudah berjalan di beberapa pelabuhan dan bandar udara, pemerintah memilih sikap hati-hati dalam menerapkan NSW ekspor. Kondisi ekonomi global yang melandai jadi alasan.

"Kita akan coba lakukan, tapi karena dalam situasi krisis ini kita akan melakukannya dengan hati-hati," kata Menteri Keuangan Sri Mulyani di Jakarta, Selasa 23 Desember 2008.

Karena begitu memasukkan sebuah sistem baru, kata Menkeu, diperlukan satu effort compliance dari para eksportir karena akan menambah upaya atau beban mereka. Karenanya pemerintah memilih sikap hati-hati sambil melihat suasana pada 2009.

Namun ia mengingatkan pada dasarnya NSW adalah upaya untuk mempermudah beban pengusaha. "Tapi pelaksanaan untuk eksportir dalam hal ini kita akan lihat apakah barang-barangnya memang perlu," kata dia.

Sebab dengan kebijakan sejumlah menteri terkait impor ilegal dikhawatirkan penerapan NSW ekpsor justru membebani mereka. "Kita sedapat mungkin maunya mengurangi atau sama sekali tidak menambah kesulitan yang mereka hadapi," kata dia.

NSW Kebandarudaraan

Terkait NSW kebandarudaraan, Ketua Pelaksana Teknis TIM Persiapan NSW Susiwijono mengatakan uji coba sistem NSW di bandar udara masih terbatas pada penyiapan infrastruktur. Keterbatasan ini menghambat integrasi sistem portal INSW (Indonesia National Single Window).

Menurutnya, saat ini tim pelaksana teknis tengah mengintegrasikan informasi yang terkait jadwal penerbangan, informasi cuaca dan juga informasi lain yang diperlukan oleh komunitas Bandara Soekarno-Hatta.

"Penerapan di Soekarno-Hatta masih tahap uji coba integrasi awal. Informasi ini perlu untuk menjadi data pendukung," katanya.

Ia juga mengatakan bahwa tim pelaksana NSW sedang melakukan penyempurnaan fitur track and trace, juga call center dan help desk untuk membantu pengguna jasa. Penyempurnaan ini ditambahkan sebagai perbaikan atas sejumlah keluhan dari pengguna NSW tahap dua.

Susiwijono menyebutkan implementasi NSW tahap ketiga, dianggap tahapan paling pentingkarena sistem dimandatori untuk seluruh importir dan Perusahaan Penyedia Jasa Kepabeanan (PPJK) yang melakukan kegiatan importasi barang di Tanjung Priuk.

"Mengingat bahwa kegiatan di pelabuhan ini mencakup 70 persen kegiatan impor nasional, maka ini dianggap sudah mewakili skup nasional," ujarnya. Dengan demikian apabila penerapan ini berhasil, maka secara matematis dianggap penerapan di pelabuhan lain bisa terlaksana.

Susiwijono sebagai bentuk penyempurnaan, dalam fitur website INSW ada penambahan fitur baru. Fitur tersebut antara lain pertama, fitur realisasi perijinan impor yaitu fasilitas yang dapat digunakan untuk mengetahui realisasi penggunaan dari perijinan impor yang telah diterbitkan oleh masing-masing instansi pemerintah.

Kedua, fitur pengecekan konfirmasi pembayaran dari bank, yaitu fasilitas untuk melakukan pengecekan atas pembayaran bea masuk dan pajak dalam rangka impor.

Ketiga,
fitur penjelasan reject dokumen PIB (Pemberitahuan Impor Barang), yaitu untuk membeberkan informasi mengenai penyebab terjadinya penyebab penolakan.

Keempat, fitur akses informasi nomor, tanggal dan cap pos.

Kelima
, fitur browing data manifes untuk instansi pemerintah.

Terpopuler: Pengakuan Shin Tae-yong ke Ernando, Kata Pelatih Australia Usai Dihajar Timnas Indonesia
Ilustrasi perkelahian dan pengeroyokan.

Detik-detik Pelaku Dugaan Pelecehan Seksual Anak di Bawah Umur Diamuk Massa

Saat hendak diamankan, massa yang geram sempat menghakimi pelaku berulang kali hingga babak belur. Bahkan polisi sempat dibuat kewalahan dengan banyaknay massa.

img_title
VIVA.co.id
20 April 2024