VIVAnews - PT Mitra Rajasa Tbk (MIRA) akan mengambil alih 80 persen saham PT Team Safety Consultants Indonesia. Perusahaan berlokasi di Balikpapan itu bergerak di bidang jasa inspeksi teknik, sertifikasi, tenaga kerja teknis, dan pelatihan. Namun, bidang jasa itu tidak termasuk hukum dan pajak.
"Kesepakatan bersama perseroan dan pemegang saham (Team Safety) ditandatangani 19 Desember 2008," kata Direktur Mitra Rajasa, Anton Natakoesoemah dalam penjelasan yang disampaikan kepada PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa 23 Desember 2008.
Sementara itu, lanjut dia, penandatanganan perjanjian jual beli saham dijadwalkan pada akhir Januari 2009 setelah uji tuntas (due diligence). Selain itu, perseroan akan memenuhi dulu semua prosedur yang berlaku sesuai ketentuan anggaran dasar Team Safety serta peraturan perundang-undangan yang berlaku.
"Transaksi pengambilalihan saham tidak termasuk dalam kategori transaksi material sesuai peraturan Bapepam nomor E.2 tentang transaksi material dan perubahan usaha," kata dia dalam penjelasan itu.
Sebelumnya, Mitra Rajasa menggunakan dana hasil penawaran umum terbatas dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) sebesar Rp 470,4 miliar untuk ekspansi usaha.
Dari total dana tersebut, sebesar Rp 391,5 miliar untuk membeli 4,45 juta saham pada harga Rp 87.879 per lembar, seiring penyertaan 99 persen pada Sabre System International Pte Ltd.
Perseroan juga mengalokasikan sebanyak Rp 8,5 miliar untuk membeli 1.200 saham pada harga Rp 7,08 juta per lembar sebagai penyertaan sebesar 100 persen pada PT Pulau Kencana Raya. Sedangkan sebanyak Rp 20,4 miliar untuk pembayaran uang muka pembelian 250 unit truk, dan Rp 50 miliar sebagai setoran awal pembelian saham PT Apexindo Pratama Duta Tbk (APEX).
Sekretaris Perusahaan Mitra Raja Imaculata, TM Wattimena, dalam penjelasan keterbukaan informasi bursa Jumat, 14 November 2008 mengatakan, selain untuk ekspansi, perseroan juga menggunakan dana sebesar Rp 20,59 miliar untuk melunasi kewajiban kepada PT Bank Mega Tbk (MEGA). Sementara itu, sisanya sebesar Rp 1,5 miliar untuk meningkatkan modal kerja.
Anies soal Tawaran Jadi Menteri di Kabinet Prabowo: Belum Ada yang Ngajak
Anies juga merespons soal kemungkinan dirinya bergabung dengan koalisi Prabowo Subianto, termasuk jika ditawari kursi menteri di kabinet Prabowo-Gibran
