Menang Tender SLJJ

Bakrie Telecom Beri Jaminan 5% dari Investasi

VIVAnews - PT Bakrie Telecom Tbk (BTEL) memenangi tender jaringan sambungan langsung jarak jauh (SLJJ) dari pemerintah. Perseroan akan memberi jaminan pelaksanaan (performance bond) sebesar lima persen dari total investasi pembangunan tahun pertama.

Ratusan Karyawan PT PRLI Demo Lagi, Minta MA Lakukan Penggantian Majelis Hakim

Pada 2009, perseroan menganggarkan dana dari belanja modal (capital expenditure/capex) 2009 sebesar US$ 200 juta untuk jaringan SLJJ tersebut. 

“Kami berterima kasih dan menyambut gembira atas kepercayaan yang diberikan pemerintah,” kata Direktur Utama Bakrie Telecom, Anindya N Bakrie, pada siaran pers perusahaan yang diterima VIVAnews di Jakarta, Selasa 23 Desember 2008.

Anindya menjelaskan, pemerintah akan menerbitkan izin prinsip sebelum 23 Januari 2009.

Dia menambahkan, perolehan lisensi jaringan tetap lokal SLJJ dan sambungan langsung internasional (SLI) tersebut merupakan awal bagi perusahaan sebagai penyedia jasa jaringan yang menyeluruh (full network service provider).

“Sebagai operator nasional yang memegang lisensi FWA (fixed wireless access), lisensi nasional untuk SLJJ akan membuka peluang perusahaan untuk mengembangkan jaringan ke kota baru nasional serta menambah potensi pelanggan,” ujarnya.

Untuk pelaksanaan pembangunan proyek SLJJ, tambah Anindya, perusahaan telah menganggarkannya sebagai bagian dari belanja modal 2009.

Dia mengungkapkan, pascalisensi SLJJ, perusahaan tidak lagi bergantung dengan jaringan pihak lain untuk menyalurkan percakapan telepon SLJJ.

Pada 2009, perseroan berharap dapat menambah 10,5 juta pelanggan dan 14 juta pelanggan pada 2010.

Sebelumnya, Direktur Corporate Service Bakrie Telecom, Rakhmat Junaidi, menjelaskan, pihaknya telah menyiapkan belanja modal 2009-2010 hingga US$ 600 juta untuk memuluskan rencana pengembangan jaringan SLJJ dan SLI.

Ironi Perburuan Badak Jawa di Kawasan Konservasi Ujung Kulon, Cula Dijual Rp 280 Juta

Sekitar 50 persen dari belanja modal tersebut dipenuhi dari dana hasil penawaran umum terbatas (rights issue) akhir kuartal I-2008. Sedangkan 25 persen dari vendor financing dan sisanya dana internal.

Selain itu, perusahaan memenangi tender SLI pada akhir 2007. Dengan kemenangan itu, perusahaan tengah menggarap pemasangan kabel laut dari Batam ke Singapura sepanjang 70 kilometer. SLI tersebut diharapkan beroperasi akhir 2008.

Chief Executive Officer Indodax Oscar Darmawan.

Asia Tenggara Bisa Jadi Pemimpin Industri Kripto Dunia, Begini Penjelasannya

Penelitian Statista mengungkapkan, pasar kripto di Asia Tenggara diproyeksikan mencapai US$1.787 juta atau sekitar Rp27,5 triliun pada tahun 2024.

img_title
VIVA.co.id
24 April 2024