Jelang Tahun Baru

Jual Terompet untuk Beli Buku Sekolah

VIVAnews - Dalam hitungan hari, tahun 2008 akan berlalu dan akan segera berganti ke tahun 2009. Berbagai agenda dipersiapkan untuk merayakan pergantian tahun tersebut. Tampak beberapa pemandangan menghiasi Subang, Jawa Barat, dalam rangka menyambut pergantian tahun.

Salah satu pemandangan yang menonjol dalam pergantian tahun adalah menjamurnya pedagang kaki lima yang menjajakan dagangan terompet di beberapa ruas jalan Protokol di Kota Subang. Suasana tahun menyambut tahun baru semakin berasa di sepanjang Jalan Wisma Karya dan Pasar Pujasera.

Yono (20 tahun) warga Klangenan, Cirebon, salah satu pedagang terompet yang menjajakan dagangannya di depan Wisma Karya, mengaku senang setiap kali bulan Desember tiba. "Alhamdulillah, setiap kali menjelang pergantian tahun, pendapatan saya sedikit meningkat jika dibandingkan hari-hari biasanya," kata Yono yang sehari-hari bekerja sebagai kuli panggul di Pasar Pujasera tersebut.

Dikatakan Yono, permintaan terompet akan mencapai puncaknya, pada hari tanggal 31 Desember. "Kalau sehari lagi menjelang pergantian tahun, saya bisa bawa pulang sekitar 300 ribu sampai 400 ribu," ujar dia sumringah.

"Tapi, kalau saat-saat seperti ini, sebatas anak kecil saja yang berminat beli terompet," ungkap dia agak muram. Dalam menjalankan usahanya, Yono hanya mengambil terompet dan aksesoris lainnya dari seseorang. "Setelah memasuki tanggal satu bulan Januari, baru kita nyetor ke bos," tutur Yono.

Lain Yono, lain juga Tarman (50). Dalam usahanya menjajakan aksesoris tahun baru, bapak dua anak tresebut, mengaku membuat sendiri aksesoris terompet dengan uang pinjaman dari tetangganya. "Untuk modal awal, saya pinjam ke tetangga untuk tambahan uang hasil narik becak sehari-hari saya," kata Tarman.

Seperti halnya Yono, Tarman mengaku dirinya merasa senang setiap kali menjelang pergantian tahun. "Sekadar bisa ngasih jajan tambahan ke anak-anak, sekaligus bisa buat beliin buku mereka," tutur Tarman tanpa menyebutkan nominal pasti penghasilannya.

Dalam usahanya, baik Yono maupun Tarman, tidak jauh berbeda dalam menetapkan harga barang dagangannya. Setiap produk yang mereka jual berkisar antara Rp 5.000 sampai dengan Rp 20.000. Yono dan Tarman hanya contoh dari sebagian kecil warga yang sedikit beruntung dengan hadirnya pergantian tahun.

Sekali dalam setahun, mereka sedikit merasakan kebahagiaan, dapat membahagiakan keluarganya. Meskipun mereka sendiri, mungkin tidak ikut menikmati hasil dari jerih payahnya itu.

Pengakuan Jujur Shin Tae-yong Usai Ernado Ari Gagalkan Penalti Australia

Laporan: Inin Nastain l Subang

Catherine Wilson.

Catherine Wilson Ngaku Malu, Mobil Pemberian Idham Masse Ditarik Pihak Leasing

Catherine Wilson menyebut bahwa Idham Masse disebut-sebut menunggak cicilan mobil tersebut.

img_title
VIVA.co.id
19 April 2024