VIVAnews – Menteri Ketenagakerjaan, Ida Fauziah, memaparkan perkiraan kebutuhan anggaran untuk program kartu prakerja yang akan diterapkan pada 2020. Ia menyebutkan Pemerintah menganggarkan Rp10 triliun untuk program ini dalam APBN 2020.
"Total anggaran yang dialokasikan di APBN 2020 sebesar Rp10 triliun," kata Ida di kompleks parlemen, Jakarta, Rabu 20 November 2019.
Ida merinci manfaat kartu prakerja tersebut per peserta. Tiap peserta rata-rata akan mendapatkan manfaat rata-rata sebesar Rp5 juta atau berkisar Rp3,65 juta sampai Rp7,65 juta selama setahun. Adapun jumlah peserta ditargetkan 2 juta orang pada 2020.
"Total manfaat per peserta berkisar Rp3.650.000 hingga Rp7.650.000 dengan total anggaran yang ada di APBN 2020 sejumlah Rp10 triliun," kata Ida.
Ia menjelaskan peserta akan mendapatkan manfaat pelatihan sebesar Rp3 juta hingga Rp7 juta. Lalu biaya sertifikasi sebesar Rp0 sampai Rp900 ribu.
"Sertifikasi tergantung perusahaan butuh atau tidak. Kalau tidak ada ya nol," kata Ida.
Lalu peserta prakerja akan mendapatkan insentif usai pelatihan sebesar Rp500 ribu. Insentif ini digunakan untuk melamar pekerjaan.
Manfaat lainnya pengisian survei sebesar Rp150 ribu. Survei ditujukan untuk melihat status peserta yang telah mengikuti program pelatihan.
"Survei dilakukan tiga kali jadi 3 dikali Rp50 ribu," kata Ida.