Lembaga di NTB Rekrut Relawan

VIVAnews - Diyanul Hayezi Center Nusa Tenggara Barat membuka posko peduli kemanusiaan untuk rakyat Palestina. Lembaga ini juga merekrut relawan dari masyarakat NTB untuk dikirim ke Palestina.

Pendiri Diyanul Hayezi Center, Bambang Mey mengatakan perekrutan relawan itu dibuka selama sepekan dan mulai dilakukan hari ini.

Relawan itu nantinya akan dikirim ke Jalur Gaza Palestina untuk membantu rakyat korban agresi militer Israel. Mereka sudah bekerjasama dengan lembaga yang berpengalaman mengirim relawan ke wilayah konflik.

"Ini bentuk kepedulian kami terhadap masalah kemanusiaan yang terjadi di Palestina," ujar Bambang, di Mataram Rabu 7 Januari 2009.

Lebih lanjut dia menegaskan seluruh relawan yang terdaftar akan diseleksi dan mendapat pelatihan agar mengetahui apa saja yang harus dilakukan saat berada didaerah konflik tersebut.

Bambang menolak anggapan jika relawan yang direkrut nantinya akan ikut berperang bersama rakyat Palestina. "Tidak mungkin perang, mereka saja belum pernah ikut pendidikan militer," jalasnya.

DH Center memastikan akan mengirim sekitar lima orang perwakilan dari NTB sebagai relawan di Palestina, ini terkait dengan biaya yang dikeluarkan, baik transportasi maupun biaya hidup relawan itu sendiri.

Artinya segala persiapan dan pola manajemen sudah disiapkan sehingga relawan yang dikirim benar-benar dapat menjalankan misi kemanusiaannya.

"Kami kan gak mau mati konyol, ini misi kemanusiaan tentunya relawan itu harus punya komitmen kemanusiaan dan tidak sectarian," tuturnya.

Hingga saat ini jumlah masyarakat yang mendaftar sebagai relawan sudah mencapai 50 orang. Mereka rata-rata berasal dari kelompok gerakan dan organisasi kemasyarakatan yang ada di NTB.

Diharapkan kelompok masyarakat lainnya terutama para pejabat baik pemerintah maupun pengusaha juga ikut andil untuk menyukseskan misi kemanusiaan tersebut.

Laporan: Edy Gustan | Mataram

Sri Mulyani Proyeksi Ekonomi Global Tahun Ini Stagnan pada Level yang Rendah

Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati memproyeksi bahwa kondisi ekonomi global tahun ini akan stagnan.

VIVA.co.id

26 April 2024