Rupiah Terguncang Lagi

VIVAnews - Setelah mengalami penguatan secara signifikan pasca penurunan suku bunga acuan Bank Indonesia sebesar 50 basis poin, rupiah kembali terguncang isu global.

Mata uang ini melemah lebih dari 100 poin. Data perdagangan Bloomberg, pukul 16.00 WIB Kamis 8 Desember 2008 memperlihatkan rupiah tertahan di posisi 10.980/US$. Padahal sehari sebelumnya rupiah sudah mantap di posisi Rp 10.800/US$.

Sementara data kurs tengah Bank Indonesia, rupiah berada di posisi 10.940/US$, jauh di bawah posisi sebelumnya 10.863/US$. Tidak hanya rupiah yang dilanda penurunan, hampir sebagian besar mata uang di kawasan regional juga terjungkal, kecuali yen Jepang yang menguat 0,87 persen, dolar Australia 1,86 persen, dan dolar New Zealand 0,93 persen. Sedangkan mata uang yang melemah cukup besar adalah won Korea Selatan 1,37 persen dan ringgit Malaysia 1,16 persen.

Penurunan mata uang di kawasan Asia, khususnya rupiah dan won Korea dipicu spekulasi penurunan data jumlah tenaga kerja Amerika Serikat pada Desember yang diduga akan mempengaruhi permintaan ekspor. Sementara pelemahan ringgit terjadi karena data sektor  manufaktur yang kemungkinan akan melorot.

"Pasar mulai konsentrasi pada masalah ekonomi lagi. Dalam kondisi seperti ini, mata uang di Asia akan tertekan," kata Nizam Idris dari UBS AG di Singapura seperti dikutip dari Bloomberg. "Semua orang kembali melihat kenyataan," kata  Lee Myung Hoon,  dealer Industrial Bank of Korea.

10 Negara Ini Dicap Paling Malas Gerak Sedunia, Kok Bisa?
Ilustrasi berjalan tanpa alas kaki.

Viral Seorang Remaja Jalan Puluhan Ribu Langkah demi Datang ke Masjid untuk Hal Ini

Belum lama ini viral mengenai seorang remaja berusia 14 tahun dari Amerika Serikat yang berjalan selama 3 jam dan menempuh 35.000 langkah menuju masjid untuk hal ini

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024