VIVAnews – Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, mengungkapkan, Presiden Joko Widodo sangat berambisi untuk menjadikan Indonesia sebagai negara yang kaya dan dengan ekonomi yang stabil. Itu terlihat dari prioritas kebijakannya selama lima tahun mendatang yang berusaha memperbaiki fundamental ekonomi Indonesia.
Dia menjelaskan, prioritas kebijakannya, seperti mentransformasikan ekonomi Indonesia dari yang selama ini mengandalkan komoditas barang mentah menjadi berbasiskan barang-barang manufaktur dan jasa. Kemudian memperkuat sumber daya manusia dan pembangunan infrastruktur. Semua ini akan dilakukan dengan ambisi yang kuat.
"Presiden Jokowi, sangat memiliki ambisi untuk mentransformasikan Indonesia, untuk membuat Indonesia terus maju, kaya dan berkelanjutan (dari sisi ekonomi)," kata dia di Grand Hyatt, Jakarta, Selasa, 26 November 2019.
Ambisi itu juga tergambar dari visi Jokowi yang menargetkan Indonesia sebagai negara maju dengan kekuatan ekonomi US$7 triliun pada 2045. Menurut Sri Mulyani, itu semua akan dilakukan dengan cara-cara yang hati-hati dan berkelanjutan, namun tidak meninggalkan konsep ambisius tersebut.
Di samping itu, lanjut dia, ambisi tersebut juga tergambar dari bagaimana presiden sangat komitmen untuk menarik investasi asing masuk ke Indonesia, dengan cara menerbitkan omnibus law atau undang-undang yang merevisi 72 regulasi di sektor investasi. Omnibus law ditargetkan bisa terbitkan pada akhir 2020.
"Jadi nantinya sebagian besar pertumbuhan ekonomi kami, tidak datang dari pinjaman atau utang, tapi lebih dari sektor swasta, sama baiknya dengan atau sejalan dengan datangnya modal (asing ke Indonesia). Itulah mengapa prioritas kami untuk meningkatkan atau menjaga iklim investasi menjadi hal yang utama," tuturnya.