I Made Mangku Pastika

Anak Transmigran yang Kini Memimpin Bali

VIVAnews - Kemampuannya mengungkap aksi terorisme bom Bali 12 Oktober 2002, membuat namanya dikenal luas. Tidak hanya di Indonesia, bahkan dunia Internasional. Bahkan setelah berhasil memenangkan pemilihan kepala daerah secara langsung Provinsi Bali, kini nama I Made Mangku Pastika menjadi orang nomor satu di tanah kelahirannya.

Namun siapa sangka, pria yang dilahirkan di Desa Sanggalangit, Gerokgak, Buleleng, 22 Juni 1951 ini adalah anak seorang guru yang berkembang di daerah transmigran. Perjuangan Mangku Pastika mulai dilakoni saat dia duduk di kelas V Sekolah Rakyat 3 Bubunan (kini Sekolah Dasar). Untuk mencari tambahan uang saku, dia selalu bangun pagi untuk mencari rumput atau sekadar menjual bunga.

Saat Gunung Agung meletus, keluarganya memutuskan untuk ikut program transmigrasi ke Bengkulu. Apalagi saat itu, ayahnya I Ketut Meneng (Alm) berprofesi sebagai kepala sekolah, sementara ibunya Ni Nyoman Kinten hanya seorang ibu rumah tangga dan hingga saat ini masih tinggal bersamanya. Di tempat inilah, mental Pastika yang pernah menjabat Kapolda di tiga provinsi yaitu Nusa Tenggara Timur, Papua, dan Bali ini terus ditempat.

Mess bapaknya yang seorang kepala sekolah ternyata tak cukup menampung semua anggota keluarga sehingga dia selalu tidur di salah satu ruang kelas dengan menata bangku agar bisa dipakai untuk tidur. Dan pagi harinya dia akan bangun untuk mengembalikan seperti sediakala, begitu seterusnya.

Dia pun harus banting tulang guna membantu perekonomian keluarga dengan bekerja sebagai pembantu di sebuah rumah tangga warga Tionghoa, mulai dari berjualan es, penjual rujak pun dia lakoni.

Sampai akhirnya dia menamatkan SMA Negeri 2 Palembang. Lantaran pengetahuan bahasa asingnya dan mata pelajaran lainnya cukup bagus, dia pun mulai membuka les privat SD.

Bagi suami dari Made Ayu Putri ini, polisi bukanlah cita-cita awal yang ingin diraih. Ini sebuah kemujuran ketika mengantarkan seorang teman untuk mendaftar guna mengambil formulir sekolah polisi.

"Awalnya saya hanya mengantar saja. Tapi setelah melihat sekolahnya gratis, akhirnya iseng ambil formulir," jelas alumnus Akabri 1974 ini. Hasilnya, teman yang diantar itu gagal sementara dia lulus sampai ke jenjang bintang tiga.

Prestasinya pun terus cemerlang, yang tetap diingat adalah saat bertugas di Polres Jakarta Barat berhasil mengungkap penyelundupan barang-barang elektronik dalam jumlah banyak yang diangkut dari Pelabuhan Tanjung Priok ke suatu tempat dengan truk.

Dengan menggunakan bahasa Cina, pelaku berkomunikasi namun Pastika tak hilang akal. Dia yang kebetulan mengerti bahasa itu langsung memerintahkan anak buahnya untuk mencegat truk dengan identitas tertentu saat akan masuk ke gudang.

Tidak hanya itu saja, persoalan demi persoalan berhasil dia atasi. Termasuk saat dipercaya menjadi Kapolda Nusa Tenggara Timur yang saat itu tengah ada konflik pengungsi Timtim di NTT.

Berhasil menyelesaikan tugasnya di NTT, Pastika digeser untuk menangani konflik pembunuhan Theys di Papua sebagai Kapolda. Meski selalu diliputi konflik, namun dia bersyukur karena dapat menyelesaikan tanpa menimbulkan banyak korban.

Tempaannya yang berpendidikan sebagai Brimob dan reserse membuatnya selalu bisa mengambil keputusan yang tepat. Dan satu hal lagi yang prinsip bahwa dia tak menyukai kebiasaan masyarakat Bali yang senang berjudi dengan mengabaikan kepentingan keluarganya seperti uang untuk belanja keperluan sehari-hari atau anak sekolah.

"Saya sudah merasakan dampak negatif yang ditimbulkan akibat berjudi. Kakeknya yang dulu kayak raya dengan memiliki sawah  begitu banyak harus habis dalam sekejap akibat judi," sesalnya.

Kenangan yang tak bisa dilupakan adalah ketika dia melintas di depan Markas Polda Bali dan ingin bertugas untuk menjaga keamanan di daerah asal. Namun dia harus menelan ludah lantaran pangkat yang disandangnya bintang dua saat itu sementara Kapolda Bali masih dijabat perwira bintang satu.

Seolah doanya didengar oleh Tuhan, grade Polda Bali dinaikkan dan Kapolda berpangkat bintang dua. Sempat ditarik ke Mabes Polri sebagai wakabareskrim, dan Ketua tim Investigasi bom Bali, doa bapak tiga anak dan tiga cucu ini pun terkabul. Bahkan setelah memimpin Polda Bali kini menjadi orang nomor satu di jajaran pemerintah Bali.

Reporter: Wima Saraswati | Bali

Jokowi akan Bisiki Prabowo soal Potensi Besar dari Budi Daya Ikan Nila Salin
VIVA Militer: Presiden Amerika Serikat, Joe Biden

Aksi Pro-Palestina di AS, Joe Biden: Tidak Boleh Ada Anti-Yahudi

Menanggapi semakin banyaknya aksi yang membela kemerdekaan Palestina di Amerika Serikat, Joe Biden mengatakan bahwa antisemit (anti-Yahudi) tidak memiliki tempat di AS.

img_title
VIVA.co.id
8 Mei 2024