Si Hitam yang Menyehatkan

VIVAnews – Warna bisa menjadi pedoman dalam menentukan nutrisi yang terkandung dalam bahan makanan yang menyehatkan. Pigmen warna dalam suatu makanan adalah petunjuk zat apa yang dikandungnya. Misalnya saja tomat yang berwarna merah cerah karena kandungan likopen yang tinggi.

Maliq & D’Essentials hingga Dewa 19 Hibur Ribuan Penonton di Soul Intimate Concert 2.0

Berbagai pigmen warna dalam makanan mulai hijau, oranye, kuning dan sebagainya, semuanya mengandung zat yang bisa menjadi antioksidan untuk meningkatkan sistem imunitas tubuh, mencegah penyakit hati, peradangan, bahkan kanker.

Itulah sebabnya, tampilan makanan sehat terlihat segar penuh warna dari berbagai macam bahan. Tapi dalam beberapa tahun terakhir, bahan makanan yang dianggap sangat menyehatkan justru memiliki pigmen warna hitam atau hitam keunguan. Padahal dari segi tampilan, warna ini identik dengan warna kelam dan kurang menarik selera.

Lecehkan Istri Pasien, Oknum Dokter di Palembang Jadi Tersangka

Menurut penelitian, ternyata banyak bahan makanan berpigmen warna hitam yang kandungan nutrisinya lebih tinggi dibandingkan dengan bahan-bahan lainnya.

Apa saja bahan makanan ‘hitam’ yang menyehatkan?

Konser Hari Ini, Intip Suasana Menjelang Konser TVXQ di Indonesia

Beras hitam
Khasiat beras merah tentu sudah bukan hal baru. Tapi beras hitam belum terlalu populer di Indonesia. Beras hitam berbeda dari beras ketan hitam. Baik aroma, rasa, dan kandungan nutrisinya.

Pigmen warna hitam pada beras hitam dihasilkan oleh aleuron dan endospermia yang memproduksi antosianin dengan intensitas tinggi sehingga beras berwarna ungu pekat mendekati hitam.

Beras hitam mengadung 100% serat, banyak mengadung zat besi serta asam amino. Varietas ini tergolong langka dan sangat mahal harganya. Di masa lalu, beras ini hanya bisa dikonsumsi kalangan bangsawan Kerajaan Cina, kemudian menyebar ke Romawi dan Yunani.

Manfaat beras hitam untuk kesehatan antara lain meningkatkan kekebalan tubuh, memperbaiki fungsi hati, mencegah gangguan fungsi ginjal, membersihkan kolesterol dalam darah, dan sebagainya.

Kedelai hitam
Pemanfaatan kedelai hitam masih sangat jarang dilakukan. Kita sudah terlalu terbiasa mengolah kedelai kuning. Sejauh ini, di Indonesia kedelai hitam baru dimanfaatkan sebagai bahan baku kecap. Padahal dari segi kesehatan, kedelai hitam jauh lebih tinggi nutrisinya.

Kedelai hitam banyak mengandung antosianin, yaitu antioksidan yang mampu menghambat terbentuknya gumpalan di pembuluh darah, sehingga mengurangi risiko penyempitan pembuluh darah. Kedelai hitam juga banyak mengandung flavonoid yang berfungsi sebagai antikanker.

Teh hitam
Popularitas teh hitam juga belum seperti teh hijau. Meskipun berasal dari tanaman yang sama dengan teh hijau atau teh oolong, teh hitam memiliki kualitas lebih baik.

Teh hitam memiliki 70% kandungan polifenol, yaitu antioksidan yang berfungsi untuk mencegah dan membersihkan radikal bebas yang masuk ke tubuh. Teh jenis ini juga menghambat penyerapan kolesterol jahat dalam tubuh dan mengusirnya dari dalam tubuh.

Sejumlah penelitian membuktikan bahwa meminum teh hitam setiap hari bisa memberikan pencegahan kanker lebih baik. Selain itu, teh hitam juga sangat baik jadi pilihan bagi Anda yang menghindari kelebihan berat badan.

Beri hitam (blackberry)
Buah yang satu ini sudah lama dikenal sebagai buah antikanker. Kandungan aktioksidan berupa flavonoid yang tinggi membuat beri sangat direkomendasikan sebagai buah untuk mencegah kanker.

Flavonoid tak hanya mencegah kerusakan sel tubuh dan tumbuhnya sel kanker dalam tubuh, tapi juga memperlambat pertumbuhan dan penyebaran sel kanker tersebut.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya