500 Polisi Amankan Hasan Tiro Selama Di Aceh

VIVAnews –  Kepolisian Daerah Nanggroe Aceh Darussalam menyiapkan sebanyak 500 personel untuk keamanan selama kunjungan Hasan Tiro. Sabtu, 11 Oktober 2008, Hasan Tiro akan datang ke daerah kelahirannya di Kampung Tiro, Sigli.

Tim Pengawal Anies Pamitan usai Pilpres 2024 Berakhir

Kepala Polisi Daerah Nanggroe Aceh Darussalam Irjen Rismawan, di Markas Besar Polisi Republik Indonesia, Jumat, 10 Oktober 2008, mengatakan tidak ada pengawalan polisi terhadap Hasan Tiro. Pengawalan, katanya sudah dilakukan pengawal internal Hasan Tiro. Polisi, katanya, hanya mengamankan wilayah.

Pengerahan personel itu, katanya, merupakan standar pengamanan Polisi Republik Indonesia bagi orang asing. Petugas keamanan internal Hasan Tiro, telah koordinasi dengan Kepolisian Daerah. Meski demikian, Rismawan menginstruksikan kepada petugas lapangan tetap waspada selama Hasan Tiro berada di Aceh.

Perasaan Shin Tae-yong Usai Timnas Indonesia U-23 Singkirkan Korea Selatan

Selain pengamanan, katanya, kepolisian melakukan pengawasan terhadap aktivitas Hasan Tiro selama kunjungan. “Kita awasi supaya tidak ada kegiatan yang aneh-aneh.  Misalnya, apakah ada kegiatan politik,” katanya.

Polisi belum mengetahui daerah-daerah yang akan dikunjungi Hasan Tiro, kecuali tanah kelahirannya. Menurut Rismawan, Hasan Tiro baru akan memberitahu petugas setelah tiba di Aceh.

Christian Bautista Bakal Tampil di Konser Westlife: The Hits Tour 2024

Wakil Ketua Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat Yusron Ihza Mahendra kepada Vivanews mengatakan, kehadiran petinggi Gerakan Aceh Merdeka ini diharapkan bisa mendorong kebersamaan di Aceh.

Hasan Tiro. Ia lahir di Pidie, Aceh, 4 September 1930, di Kampung Tiro, Sigli. Keturunan ketiga Tengku Syeikh Muhammad Saman di Tiro itu menempuh pendidikan ilmu hukum internasional di Universitas Colombia, Amerika Serikat, hingga meraih gelar doktor.

Hasan Tiro merupakan proklamator kemerdekaan Aceh pada 4 Desember 1976. Hasan Tiro sekarang ini menetap di Stockholm, ibu kota Swedia. Dia ikut keluar-masuk hutan bersama pasukannya pada 1976 untuk memisahkan diri dari Indonesia. Perjuangannya itu hanya berlangsung selama tiga tahun. Karena serangan tentara Indonesia yang tak tertahankan, ia mengungsi ke berbagai negara, sebelum akhirnya menetap di Stockholm.

Setelah jatuhnya pemerintahan Soeharto, isu "Aceh merdeka" kembali menjadi sorotan dunia. Organisasinya Gerakan Aceh Merdeka muncul ke pentas internasional.

Hasan Tiro menandatangani deklarasi berdirinya Negara Aceh Sumatra, pada akhir 2002. Dia juga menandatangani surat perihal Gerakan Aceh Merdeka yang dikirim kepada Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa Kofi Annan pada 25 Januari 1999. Dalam berbagai perundingan damai antara Indonesia dan gerakan itu, seperti dilansir Wikipedia.com, restu Hasan Tiro selalu ditunggu.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya