BI: Kartu Kredit Paling Banyak Bermasalah

VIVAnews - Bank Indonesia mencatat kenaikan tren non performing loan (NPL/kredit bermasalah) pada industri manufaktur dan pertambangan. Namun angkanya masih belum setinggi NPL kartu kredit yang menduduki angka tertinggi 10,92 persen.

"Kecenderungannya NPL industri manufaktur dan pertambangan naik. Ini ini harus disikapi perbankan agar bisa terus menyalurkan kredit," kata Deputi Gubernur Bank Indonesia Muliaman Hadad di sela seminar Outlook Perbankan dan Properti di Jakarta, Rabu 14 Januari 2009.

Namun berapa besar tren kenaikannya, Muliaman tidak menyebutkan. Ia hanya mengatakan meski untuk manufaktur dan pertambangan trennya naik, secara keseluruhan sepanjang 2008, rasio NPL gross industri mengalami penurunan 0,96 persen menjadi 6,1 persen.

Sementara NPL gross properti turun 0,6 persen menjadi  tiga persen seiring dengan kebangkitan ekonomi dari industri properti. Demikian pula kredit konsumsi yang mengalami penurunan. Namun untuk kartu kredit NPL grossnya masih paling tinggi yakni 10,92 persen.

"Angka itu (kartu kredit) lebih besar karena ada beberapa kredit bermasalah yang tidak dihapusbukukan dan terrekam di data," kata Muliaman.

Ternyata SYL Pakai Uang Peras Pejabat Kementan untuk Renovasi Rumah dan Perawatan Keluarga
Pendeta, Eastwood Anaba

Pendeta Ini Ajak Jemaatnya Untuk Masuk ke Masjid dan Ungkap Hal Tak Terduga Ini

Tidak hanya itu saja, sang pendeta juga sempat membandingkan adab seorang muslim ketika memasuki masjid dengan orang kristen ketika mendatangi gereja.

img_title
VIVA.co.id
18 April 2024