Utang Bakrie Susut Jadi US$ 479 Juta

VIVAnews - Total pinjaman PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) pada sejumlah kreditor kini turun menjadi US$ 479 juta dari sebelumnya US$ 1,45 miliar. Pinjaman Bakrie & Brothers turun sekitar US$ 977 juta.

"Kami masih terus bernegosiasi dengan kreditor," kata Direktur Bakrie & Brothers, Dileep Srivastava, dalam media gathering perseroan di Wisma Bakrie 2, Jakarta, Rabu 14 Januari 2009.

Menurut dia, saat ini, perseroan masih menyisakan pinjaman pada PT Sarijaya Permana Sekuritas Rp 20 miliar, PT Dinar Securities Rp 30 miliar, PNM Investment Rp 231,8 miliar, PT Recapital Securities Rp 55 miliar, dan Brentwood Ventures setara Rp 157,6 miliar (kurs Rp 11.000/US$).

Kampus-kampus di Amerika Serikat Banyak Demo, PM Israel Merasakan Ini

Direktur Keuangan Bakrie & Brothers, Yuanita Rohali, menambahkan, untuk kewajiban pada Sarijaya, perseroan sebenarnya sudah siap membayar. Namun, karena aktivitas perdagangan Sarijaya masih dihentikan sementara oleh otoritas bursa, pelunasan repo tertunda. "Saat ini, kami sedang dalam tahap legal review untuk mengkaji apa yang akan kami lakukan," ujar dia.

Selanjutnya, pada 15 Januari 2009, perseroan akan membayar utang kepada PNM Investment sebesar Rp 28 miliar. Sedangkan utang pada Dinar yang jatuh tempo Desember 2008 direstrukturisasi selama setahun.

3 Jenderal Termuda di TNI Angkatan Darat, Ada yang Jadi Perisai Hidup Presiden Jokowi

Untuk sementara, dia melanjutkan, perseroan tidak bisa menyuntik tambahan kolateral dari saham PT Bumi Resources Tbk (BUMI), karena Bakrie sudah menjaminkan seluruh saham itu. Sedangkan untuk saham anak usaha lain sudah mencapai tiga kali kolateral.

Sebelumnya, manajemen Bakrie & Brothers mengatakan, saat ini, pihaknya masih memfinalisasi mekanisme pengambilalihan utang dengan sejumlah kreditor. Finalisasi itu termasuk dengan Northstar Pacific Partners Limited.

Direktur dan Sekretaris Perusahaan Bakrie & Brothers, RA Sri Dharmayanti, mengatakan, perseroan berharap, finalisasi itu dapat rampung secepatnya. "Kami pasti akan memberi penjelasan. Pokoknya secepatnya," kata dia kepada VIVAnews awal pekan ini.

Sebelumnya, Sri Dharmayanti dalam penjelasan kepada otoritas bursa mengatakan, Bakrie & Brothers sedang dalam proses finalisasi perjanjian pembentukan perusahaan patungan (joint venture) dengan Northstar. Namun, manajemen belum dapat menyebutkan bentuk setoran modal, sumber pendanaan, dan hal teknis lain.

"Hal-hal teknis itu akan kami sampaikan segera setelah perjanjian pembentukan perusahaan joint venture difinalisasi," ujar dia akhir pekan lalu.

Menurut dia, perseroan akan tunduk pada peraturan pasar modal, bila dalam pembentukan perusahaan patungan itu harus dimintakan persetujuan pemegang saham. "Kami akan mengikuti ketentuan tersebut sesuai peraturan pasar modal yang berlaku," katanya.

Polisi merilis dua tersangka kasus tewasnya remaja perempuan di hotel Jaksel

Remaja yang Tewas di Hotel Jaksel Ternyata Sempat Kejang usai Dicekoki Narkoba

Polisi mengatakan bahwa remaja inisial FA (16) yang tewas di hotel Senopati, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan sempat mengalami kejang sebelum akhirnya dinyatakan tewas

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024