VIVAnews - Maskapai penerbangan nasional Garuda Indonesia dalam waktu dekat akan menurunkan fuel surcharge menyusul turunnya harga minyak dunia. Penurunannya fuel surchange sebesar 12,5 persen itu akan berpengaruh kepada tarif.
Direktur Utama Garuda Emirsyah Satar seusai peresmian sistem pemesanan dan pembayaran tiket secara online di Hotel Grand Hyatt Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta, Jumat 16 Januari 2009 mengatakan, "Fuel surcharge sudah turun tahun lalu, pertengahan Januari turun 12,5 persen," kata dia.
Di tempat yang sama, Juru Bicara Garuda Indonesia Pudjobroto mengatakan turunnya harga minyak tidak serta merta mempengaruhi penurunan fuel surcharge. Biasanya, ketika Pertamina menurunkan harga avtur di awal bulan ini, penurunan fuel surcharge baru akan terjadi bulan depan. "Jadi ada periodenya," kata dia.
Namun Pudjo mengaku tidak mengetahui persis berapa jangka waktu penyesuaian tersebut. Yang pasti kebijakan menurunkan fuel surcharge, menurutnya, tergantung berapa penurunan harga minyak.
Mengenai pertumbuhan laba yang disebutkan Dirut Garuda Emisyah Satar meningkat 10 persen pada 2008, Pudjo mengatakan tahun 2008 dengan harga minyak dunia yang tinggi merupakan tantangan sendiri. "Secara keseluruhan tahun 2008 bagus, sekarang sedang finalisasi," katanya.
Ia mengatakan pencapaian target jumlah penumpang 2008 juga tercapai. Garuda menargetkan pencapaian laba pada 2008 sebesar Rp 589 miliar. Untuk 2009, perhitungan internal mengenai target pertumbuhan sudah ada, dan terus dievaluasi melihat perkembangan yang ada. "Angka secara internal sudah ada," katanya.
Ibas Harap Prabowo-Gibran Penuhi Janji Politik saat Kampanye
Politisi yang akrab disapa Ibas, itu menyatakan siap bersinergi dan berkolaborasi, dalam pembangunan demi kesejahteraan rakyat. Transisi pemerintahan harus berjalan baik.
