Banjir di Pantura, Petani Gagal Panen

VIVAnews - Banjir yang melanda daerah pesisir pantai utara (Pantura) Subang selama satu minggu, menyisakan penderitaan bagi warga setempat.

BI dan MUI Teken Kerja Sama Pengembangan Pasar hingga Digitalisasi Pengelolaan Syariah

Petani Tambak Ikan adalah warga yang paling terpukul akibat bencana tersebut. Akibat banjir, dipastikan petani gagal panen yang tinggal beberapa minggu kedepan.

Lurah kampung Legon Wetan, kecamatan Legon kulon, Subang, Otong Dulzani, mengatakan kerugian yang diderita warganya diperkirakan mencapai milyaran rupiah.

"Warga disini bisa dipastikan secara keseluruhan berprofesi sebagai petani tambak. Akibat banjir yang melanda kampung kami, sedikitnya mereka merugi sekitar 3 miliar, ini baru satu kampong. Kemungkinan untuk satu kecamatan legon kulon bisa mencapai 10 miliar," ujarnya.

Selain itu, akibat banjir yang menggenangi kampung mereka, sekitar 6 Ha luas Empang milik warga hanyut. Padahal dalam beberapa minggu kedepan, akan memasuki masa penen. Tapi ikan mereka kabur, hanyut terbawa (banjir) rob, dan kerugian ini belum teremasuk warga yang berpropesi sebagai petani sawah.

Banjir yang melanda kecamatan Legon kulon, Subang, diakibatkan kurang kuatnya tanggul yang berfunsi sebagai penahan dari meluapnya air laut ke daratan.

"Harapan kami, pemerintah memberikan perhatian khusus kepada warga. Salah satunya, mungkin menambah tiggi tanggul, sehingga kalau Rob datang, kerugian bisa diminimalisir," harapnya.

Laporan: Inin Nastain | Subang

Mimpi Borussia Dortmund Belum Berakhir
SMMPTN Barat 2024 Konsorsium BKS-PTN Barat resmi diluncurkan.(dok USU)

SMMPTN Barat 2024 Konsorsium BKS-PTN Barat Resmi Diluncurkan, Ini Kata Rektor USU

Pembentukan SMMPTN Barat sejak 2017 ini demi memberikan kemudahan bagi calon mahasiswa di mana pun agar bisa ikut seleksi mandiri tanpa harus hadir di kampus tujuan.

img_title
VIVA.co.id
8 Mei 2024