Tragedi Palestina

Israel Tarik Pasukan dari Jalur Gaza

VIVAnews - Sehari setelah umumkan gencatan senjata secara sepihak, Israel mulai tarik pasukannya dari Jalur Gaza, Minggu 18 Januari 2008. Beberapa dari mereka bahkan tersenyum dan menari di atas tank-tank perang sambil mengklaim kemenangan karena menganggap penarikan pasukan itu sebagai kemenangan Israel atas Hamas.

Namun kedua pihak sama-sama belum mencapai tujuan jangka panjang mereka, sehingga beban untuk memperkuat situasi kondusif yang sebenarnya masih rentan ini berada di pundak para pemimpin dunia. Apalagi Hamas mengumumkan hanya memberlakukan gencatan senjata selama satu pekan dengan alasan memberi waktu kepada Israel untuk menarik tentara mereka dari Jalur Gaza

"Kami melakukan tugas dengan baik. Sekarang kami akan pulang," kata seorang prajurit Israel yang tidak bisa disebut namanya kepada stasiun televisi Israel. Prajurit-prajurit infantri berjalan di tengah hujan menuju perbatasan, dan di belakang mereka pelangi muncul dari awan.

Di Gaza, buldoser membersihkan puing-puing, dan beberapa orang menarik tubuh-tubuh yang mulai membusuk dari reruntuhan. Warga menyelamatkan televisi dan barang-barang berharga yang masih bisa diselamatkan dari reruntuhan.

Di Rafah, kota di mana pasukan Israel menghancurkan belasan terowongan penyelundupan, seorang pekerja konstruksi bernama Abdel Ibn-Taha bersorak menyambut gencatan senjata. "Kami lelah," katanya. Sedangkan di kota Sderot, Israel, yang digempur roket dari Gaza, penduduk mulai kembali melakukan kegiatan rutin mereka.

Seorang warga duduk santai di bawah sinar matahari sambil menyantap sandwich ayam. "Kami ingin ketenangan di sini," kata Yoav Peled. "Dan kalau ketenangan tidak bisa kami dapatkan, pasukan militer kami akan melanjutkannya [menyerang Gaza]," kata lelaki 65 tahun itu.

Perdana Menteri Ehud Olmert mengatakan bahwa Israel tidak berhasrat tinggal di Gaza. "Kami tidak berniat menguasai Gaza. Kami tidak berniat mengontrol Gaza. Kami tidak ingin tinggal di Gaza, dan kami bermaksud meninggalkan Gaza secepat mungkin," kata Olmert dalam acara makan malam di Yerusalem bersama dengan pemimpin negara dari Inggris, Prancis, Jerman, dan Spanyol.

Serangan Israel ke Jalur Gaza yang disebut untuk menghentikan serangan roket Hamas ke wilayah Israel, dimulai sejak 27 Desember 2008. Serangan udara dan darat tersebut menyebabkan setidaknya 1.203 warga Palestina terbunuh dan sekitar 5.130 terluka.

Esports: PUBG Mobile Sukses Gelar Turnamen Komunitas hingga Influencer selama Ramadhan

Sekitar separuh dari korban tewas adalah warga sipil dan lebih dari 330 anak-anak. Dari pihak Israel, 13 warga Israel tewas, tiga dari mereka adalah warga sipil. (AP)

Direktur Penyidikan Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus, Kuntadi

5 Orang jadi Tersangka Baru Korupsi Timah, Siapa Saja Mereka?

Lima orang kembali ditetapkan jadi tersangka kasus dugaan korupsi tata niaga komoditas timah wilayah Izin Usaha Pertambangan atau IUP PT Timah Tbk 2015-2022. Tiga ditahan

img_title
VIVA.co.id
27 April 2024