Harga Barang Turun

Deflasi Januari Lebihi Desember 2008

VIVAnews - Kepala Badan Pusat Statistik Rusman Heriawan mengatakan potensi Januari 2009 memprediksi deflasi Januari 2009 akan lebih besar dibanding Desember 2008 yang hanya 0,04 persen.

"Pertimbangannya karena efek second round penurunan premium dan solar pada 15 Desember 2008," ujar Rusman usai Rapat Kerja Penyusunan RKP 2010 di Kantor Bappenas, Senin 19 Januari 2009.

Menurut Rusman, sewaktu penurunan bahan bakar minyak Desember tahun lalu, belum ada penurunan harga-harga lainnya. "Bulan ini entah secara sukarela atau karena usaha pemerintah, mulai ada indikasi ini (penurunan harga barang)," ucapnya.

Potensi deflasi juga terjadi karena  tidak ada gejolak harga kebutuhan barang pokok. "Jadi potensi deflasi dibanding inflasi jauh lebih besar," katanya.

Rusman menyebutkan deflasi Desember 2008 cuma tercatat 0,04 persen karenahanya disumbang penurunan premium dan solar yang sebesar 0,37-0,53 persen. "Potensi perlambatan inflasi kali ini, jika harga barang tidak berubah, maka deflasi akan lebih besar dari 0,04 persen," katanya.

Penurunan harga daging yang diperkirakan terjadi mulai Februari juga diprediksi semakin memperkuat potensi deflasi. "Namun untuk daging, hanya kecil karena bukan kebutuhan utama yang dikonsumsi masyarakat,"
ujarnya.

Top Trending: Suami Sandra Dewi Punya Saham Triliunan, Ramalan Jayabaya Soal Masa Depan Indonesia
Nikita Mirzani

Terungkap, Alasan Rizky Irmansyah Sukses Curi Perhatian Nikita Mirzani

Di mata Nikita Mirzani, Rizky Irmansyah adalah sosok laki-laki berbeda dan memiliki daya tarik tersendiri.

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024