Rakyat Ceria Lihat Obama, Saham Malah Letoi

VIVAnews - Pelantikan Barack Obama sebagai presiden ke-44 Amerika Serikat (AS) belum mampu mengangkat indeks harga saham di bursa Wall Street, New York. Pasalnya, kekhawatiran para investor terhadap industri perbankan lebih membawa pengaruh di lantai bursa. Di akhir perdagangan Selasa sore waktu setempat, 20 Januari 2009 (Rabu pagi WIB), indeks harga saham utama anjlok lebih dari 4 persen dan indeks saham industri Dow Jones turun 332 poin.

Para pialang saham di lantai bursa New York Stock Exchange sempat berhenti kerja untuk menyaksikan upacara pelantikan dan pidato Obama. Namun transisi kekuasaan dari George W. Bush ke Obama tersebut tidak menghapus kecemasan investor terhadap dunia perbankan yang tengah bermasalah, serta dampaknya terhadap ekonomi secara keseluruhan.

Indeks Dow Jones anjlok 332,13 poin (4,01 persen) ke level 7.949,09. Ini adalah penutupan terendah sejak 20 November 2008 ketika indeks blue chip ini ditutup di posisi 7.552,29 yang merupakan poin terendah dalam lima tahun terakhir. Posisi yang diraih Dow kemarin juga merupakan kemerosotan Dow sejak 1 Desember 2008. Selama pidato Obama, indeks rata-rata Dow turun 150 poin.

Arema FC Langsung Tatap Laga Lawan PSS 

Perolehan yang didapat indeks Dow Jones kemarin merupakan yang terburuk sepanjang sejarah Hari Pelantikan Presiden.

Indikator saham lain juga turun tajam. Indeks Standard & Poor 500 jatuh 44,90 poin (5,28 persen) ke level 805,22, dan indeks gabungan Nasdaq merosot 88,47 poin (5,78 persen) ke posisi 1.440,86. Indeks saham perusahaan-perusahaan kecil Russell 2000 ditutup turun 32,80 poin (7,03 persen) ke level 433,65.

Di pasar valuta, nilai mata uang dolar AS terhadap mata uang lain beragam, sedangkan harga emas naik. Harga minyak mentah jenis light sweet naik sebanyak US$ 2,23 ke posisi harga US$ 38,74 per baret di New York Mercantile Exchange.

Di bursa luar AS, indeks FTSE 100 (Inggris) jatuh 0,42 persen, indeks DAX (Jerman) turun 1,77 persen, dan indeks CAC-40 (Prancis) jatuh 2,15 persen. Indeks Nikkei (Jepang) jatuh 2,31 persen. (AP)

Kecelakaan beruntun akibat truk yang ugal ugalan terjadi di Gerbang Tol (GT) Halim, Jakarta Timur, Rabu 27 Maret 2024.

Polisi Bongkar Sifat Sopir Truk Ugal-ugalan yang Sebabkan Kecelakaan di GT Halim

Polisi mengaku masih kesulitan memeriksa sopir ugal-ugalan yang menyebabkan kecelakaan beruntun di gerbang tol Halim.

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024