Usai Sengketa Rusia-Ukraina

Pasokan Gas ke Eropa Kembali Normal

VIVAnews - Perusahaan terkemuka gas alam Rusia, Gazprom, kembali memompa gas alam ke Eropa melalui Ukraina, Selasa 20 Januari 2009, setelah hampir dua pekan berhenti mengalirkan gas lewat Ukraina. Perusahaan milik pemerintah Ukraina, Naftogaz, juga mengatakan bahwa kran saluran gas alam telah efektif kembali.

Angger Dimas Ungkap Alasan Sang Ibunda Dimakamkan Dekat Makam Dante

Gas alam Gazprom akan bisa dinikmati oleh para konsumen Eropa pada hari itu juga. Slovakia, Hungaria, dan Bulgaria telah mengkonfirmasi bahwa saluran gas mereka mengalir kembali.

Setelah perundingan diplomasi maju-mundur, kedua pihak menandatangani kesepakatan berjangka 10 tahun pada Senin lalu untuk mengakhiri konflik dan kembali menyalurkan gas alam ke Eropa. Menurut stasiun televisi CNN, Perdana Menteri Ukraina Yulia Tymoshenko menyebut negosiasi lima jam tersebut berlangsung alot.

Tymoshenko dan Perdana Menteri Rusia Vladimir Putin sama-sama berharap agar krisis gas alam tidak akan terulang di masa mendatang. Mereka juga berjanji akan melakukan segala upaya agar masyarakat Eropa bisa segera mendapatkan bahan bakar yang sangat dibutuhkan di tengah musim dingin yang sedang melanda Eropa tersebut.

"Mari kita berharap agar Ukraina akan memenuhi kewajiban mereka seratus persen terkait prosedur transit [gas alam]," kata direktur eksekutif Gazprom, Alexey Miller kepada Presiden Rusia, Dmitry Medvedev, Selasa kemarin.

Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia / MKRI

MK Pastikan Tak Ada Deadlock Putuskan Perkara Sengketa Pilpres

Mahkamah Konstitusi (MK) memastikan tak ada deadlock dalam pengambilan keputusan sengketa Perselisihan Pemilihan Umum (PHPU).

img_title
VIVA.co.id
19 April 2024