Survei Transparansi Indonesia

Kepolisian Paling Rawan Suap

VIVAnews - Transparansi Indonesia mencatat institusi kepolisian menduduki peringkat tertinggi dalam indeks suap. Dari 15 institusi publik yang disurvei, 48 persen masyarakat setuju polisi sebagai lembaga yang paling rawan terjadi penyuapan.

Manajer riset dan Kebijakan Transparansi Indonesia, Frenky Simanjuntak, menjelaskan bahwa angka tersebut menunjukkan hampir setengah interaksi antara pelaku bisnis dan kepolisian terjadi suap. "Hampir setengah interaksi mereka terjadi suap," jelas Frenky di Balai Kartini, Jakarta, Rabu 21 Januari 2009.

Survei Indeks Persepsi Korupsi Indonesia ini dilakukan pada September sampai dengan 2008. Menurut Frengky, survei itu bertujuan untuk mengukur tingkat korupsi pemerintah daerah berdasarkan persepsi pelaku bisnis setempat. Tapi, kata dia, penelitian ini juga mengukur tingkat kecenderungan terjadinya suap di 15 institusi publik di Indonesia. Ada 3841 responden yang berasal dari 2.371 pelaku bisnis, 396 tokoh masyarakat, dan 1.074 masyarakat.

Tingkat penyuapan di Bea Cukai dinilai masih tinggi. Sebanyak 41 persen responden masih merasakan adanya penyuapan. Sebanyak 34 persen masyarakat juga menilai Imigrasi  alu Imigrasi dengan 34 persen, Dinas Lalu Lintas Angkutan Jalan Raya sebesar 33 persen, dan pemerintah daerah sebanyak 33 persen.

"Lembaga itu semua adalah lembaga yang paling tinggi kecenderungan terjadi suap," jelas Frenky.

4 Pelaku Terorisme Moskow Ternyata di Bawah Pengaruh Obat-Obatan Terlarang
Gedung Kemenkopolhukam

Kemenko Polhukam Susun Rencana Bangun Sistem Pertahanan Semesta di IKN

Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan menggodok rencana membangun sistem pertahanan semesta di Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur.

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024