Kanker Serviks Incar Wanita Usia Produktif

VIVAnews - Kanker serviks menempati urutan pertama dari 10 jenis kanker yang paling banyak diderita wanita di Indonesia, berdasarkan data penelitian patologi Indonesian Cancer Foundation. Data tersebut menunjukkan penderita terbanyak adalah kanker seviks, disusul urutan kedua adalah kanker payudara, dan ketiga kanker kulit.

Kanker leher rahim atau kanker serviks merupakan jenis kanker yang bisa menyerang setiap wanita tanpa memandang usia dan latar belakang. Penyebab utamanya adalah infeksi virus HPV (Human Papiloma Virus), terutama HPV tipe 16 dan 18.

"Sebagian besar penderita kanker serviks adalah wanita dalam usia produktif, yaitu antara usia 30 sampai 62 tahun", kata Prof. DR. dr. Mohammad Farid Aziz, SpOG (K) dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo dalam seminar yang diadakan Yayasan Kanker Indonesia dan Wanita Peduli Kanker Serviks, di Grand Hyatt Jakarta, Rabu 21 Januari 2009.

Penyebaran kanker ini, kata Prof. Aziz, yang paling banyak adalah menular melalui hubungan seksual. Tapi tak sedikit pula yang tertular melalui pakaian dalam (saling meminjamkan), alat kedokteran yang terinfeksi, dan kehamilan.

"Jika ada seorang ibu mengidap kanker serviks, itu bisa ditularkan kepada bayi yang dilahirkannya", kata Prof Aziz. Meski kanker serviks merupakan salah satu penyakit kanker yang dapat dicegah, namun kebanyakan penderitanya datang memeriksakan diri ketika sudah dalam stadium lanjut sehingga terlambat untuk ditangani.

"Kami mengimbau para wanita untuk melakukan pencegahan sejak dini", kata Prof Aziz.

Sandra Dewi Ngaku Takut Tuhan, Suami Malah Korupsi Rp271 Triliun

Pencegahan sejak dini bisa dilakukan dengan deteksi tes Pap. Hanya saja karena tes ini relatif mahal karena memerlukan biaya tinggi dan tenaga ahli. Deteksi dini melalaui tes ini dapat menurunkan angka kematian karena kanker serviks lebih dari 50 persen.

Oleh karena itu, kata Prof Aziz, di negara yang sedang berkembang harus  dipilih cara yang lebih praktis dan murah sebagai pengganti tes Pap, yaitu IVA (inspeksi visual dengan asam asetat).

"Lebih praktis lagi dengan vaksinasi. Vaksinasi sangat praktis karena cukup dengan suntikan, tidak memerlukan perlengkapan yang rumit dan mempunyai efektifitas yang tinggi", kata Prof  Aziz.

Tol Tangerang-Merak (Foto Ilustrasi).

Ganjil Genap Tidak Diterapkan bagi Kendaraan ke Merak Saat Mudik, Polri Ganti dengan Sistem Ini

Untuk kendaraan berat sendiri sudah terjadi peningkatan arus lalu lintas sampai hari ini.

img_title
VIVA.co.id
28 Maret 2024