BEI Minta Dinar Serahkan Dokumen Repo

VIVAnews - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) meminta manajemen PT Dinar Securities menyerahkan dokumen transaksi repo (repurchase agreement) hari ini. Otoritas bursa juga akan mengkaji pembenahan internal perseroan.

"Hari ini kami tunggu keterangan mereka," kata Direktur Utama BEI, Erry Firmansyah, di gedung bursa efek, Jakarta, Jumat 30 Januari 2009.

Erry menambahkan, pihaknya juga belum melihat nilai modal kerja bersih disesuaikan (MKBD) perseroan saat ini. Penghentian sementara (suspend) aktivitas perdagangan yang diajukan perseroan, merupakan permintaan Dinar Securities untuk pembenahan internal.

Direktur Perdagangan Fixed Income dan Derivatif, Keanggotaan, dan Partisipan BEI, T Guntur Pasaribu, pernah mengatakan, Dinar Securities sedang mengupayakan perubahan komposisi pemegang saham dan manajemen.

Pernah Anulir Vonis Mati Sambo, Kabar Majunya Suharto jadi Wakil Ketua MA Dikritisi

BEI mulai memeriksa MKBD Dinar Securities. Otoritas bursa juga akan memeriksa keamanan dana nasabah yang disimpan di perusahaan sekuritas tersebut.

"Mudah-mudahan tidak ada apa-apa, karena baru nanti bertemu," ujar Direktur Pengawasan Bursa Efek Indonesia, Justitia Tripurwasani, di kantor Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK), Jakarta, Kamis 29 Januari 2009.

Menurut Justitia, Dinar masih membutuhkan waktu untuk melakukan pembenahan internal. Namun, tidak diungkapkan hingga kapan tenggat waktu pembenahan tersebut harus diselesaikan.

Justitia menolak jika dana nasabah pada Dinar dianggap tidak aman. Pemeriksaan tersebut dilakukan karena sebelumnya muncul banyak kasus yang menimpa anggota bursa (AB). "Kami akan melihat AB mana yang butuh prioritas diperiksa," katanya.

Berdasarkan situs BEI, nilai MKBD Dinar Securities sebesar Rp 23,42 miliar.

Dinar Securities hingga saat ini masih dihentikan sementara aktivitas perdagangan sahamnya, karena permintaan sendiri. Perseroan saat ini masih melakukan pembenahan internal. Suspensi dilakukan sejak 7 Januari 2009 hingga pengumuman lebih lanjut.

Ilustrasi mata uang Jepang

Yen Amblas ke Level Terendah dalam 34 Tahun, Menkeu Jepang Bakal Ambil Tindakan

Menteri Keuangan Jepang, Shunichi Suzuki menyatakan, akan mengambil tindakan yang tepat terhadap pergerakan pasar mata uang yang berlebihan.

img_title
VIVA.co.id
20 April 2024